Pemkot Bengkulu Beli 6 Unit Kapal Modern untuk Nelayan

Seluruh kapal yang akan dibeli itu semuanya diperuntukkan bagi para nelayan tradisional di Kota Bengkulu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 15 Sep 2020, 05:00 WIB
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan sedang memantau perairan Bengkulu beberapa waktu lalu dari atas Helikopter. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) berencana membeli 6 unit kapal modern berbadan besar. Tidak tanggung-tanggung, keenam unit kapal itu berbobot masing-masing sebesar 3 Gross Tonnage (Gt).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu Syafriandi mengatakan, seluruh kapal yang akan dibeli itu semuanya diperuntukkan bagi para nelayan tradisional di Kota Bengkulu. Total anggaran yang disedot untuk pengadaan kapal itu lebih dari setengah miliar rupiah atau tepatnya Rp680 juta.

"Saat ini sudah masuk proses lelang, total anggaran 680 juta," ujar Syafriandi di Bengkulu Jumat (11/9).

Kondisi laut Bengkulu yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia tentu sangat membutuhkan kapal dengan bobot besar. Apalagi karakter gelombang tinggi dengan cuaca yang sering tidak menentu membuat para nelayan tradisional membutuhkan peralatan terutama kapal yang mendukung upaya pencarian nafkah mereka.

"Ini bentuk kepedulian Pemkot yang terus memperhatikan kehidupan warganya tanpa terkecuali para nelayan,” ujar Syafriandi.

Keenam kapal ini akan diserahkan kepada kelompok nelayan di Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu.

Sebelumnya, DKP Kota Bengkulu juga pernah membeli kapal serupa yang diserahkan kepada kelompok nelayan di wilayah Tapak Paderi dan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara.

Para nelayan Kota Bengkulu juga mendapat bantuan sebanyak 348 paket peralatan konversi Bahan Bakar Minyak dan Bahan Bakar Gas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Bantuan hasil lobi Wali Kota Helmi Hasan itu dipastikan diterima nelayan yang memiliki kapal berukuran di bawah 5 GT.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso, menyatakan, selain memiliki kapal berukuran di bawah 5 GT, nelayan Bengkulu penerima bantuan juga harus memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam program konversi BBM-BBG.

"Program ini untuk mengoptimalkan hasil tangkap dengan sistem dan teknologi yang ramah lingkungan," ujar Alimuddin Baso di hadapan Wali kota Bengkulu Helmi Hasan, yang didampingi Kadis DKP, Sekwan dan Plt Kadis Kominfosan, di Gedung Ibnu Sutowo lantai 9 Jalan HR Rasuna Said Kav B-5 Kuningan, Jakarta Selatan.

Tingginya biaya operasional untuk kegiatan penangkapan ikan seringkali menjadi kendala para nelayan Bengkulu yang akan melaut. Bantuan paket peralatan konversi bahan bakar ini akan memberikan solusi penghematan juga dalam mengatasi kendala kelangkaan BBM.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya