IHSG Dibuka di 2 Arah, Sempat Menghijau tetapi Kemudian Melemah ke 5.143

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.187,27. Sedangkan terendah 5.169,23.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Sep 2020, 09:15 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah di awal perdagangan Selasa pekan ini. Semula IHSG menghijau tetapi kemudian mengalami tekanan.

Pada pembukaan perdagangan Selasa (12/9/2020), IHSG naik 23,75 poin atau 0,41 persen ke level 5.182,11. Tak lama kemudian, IHSG melemah 18,36 poin atau 0,38 persen ke level 5.143,51.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,22 persen ke posisi 806,10. Sebagian besar indeks acuan juga berubah arah dari positif menjadi negatif.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.187,27. Sedangkan terendah 5.169,23.

Sebanyak 175 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 33 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 24.201 kali dengan volume perdagangan 499 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 299 miliar.

Tercatat, investor asing menjual saham di pasar regular mencapai Rp 18 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.880 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu infrastruktur yang turun 0,48 persen.

Penguatan dipimpin oleh sektor konstruksi yang meroket 2,91 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang naik 0,90 persen dan sektor pertambangan yang naik 0,78 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, ENZO naik 34,75 persen ke Rp 190 per lembar saham. Kemudian SOHO naik 20 persen ke Rp 6.600 per saham dan HOMI naik 19,05 ke Rp 875 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain ROCK turun 6,94 persen ke Rp 1.810 per lembar saham, TRJA yang turun 6,90 persen ke Rp 216 per lembar saham dan BBSI turun 6,25 persen ke Rp 675 per saham.


Penutupan Kemarin

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Sebanyak 357 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (14/9/2020), IHSG ditutup melonjak 145,11 poin atau 2,89 persen ke posisi 5.161,82. Sementara, indeks saham LQ45 juga naik 3,44 persen ke posisi 805,11.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.161,82 dan terendah 5.059,26.

Pada sesi penutupan pedagangan, 357 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 115 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 734.570 kali dengan volume perdagangan 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 324,13 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.880.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor konstruksi yang melesat 6,47 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar naik 4,28 persen dan sektor keuangan yang naik 3,25 persen.

Saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain ENZO yang naik 34,29 persen ke Rp 141 per lembar saham. Kemudian JSKY yang naik 26,19 persen ke Rp 212 per lembar saham dan SOHO yang naik 24,72 persen ke Rp 5.500 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain ARGO yang melemah 6,99 persen ke Rp 1.730 per lembar saham. Kemudian ASBI turun 6,99 persen ke Rp 346 per lembar saham dan DEAL turun 6,96 persen ke Rp 107 per lembar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya