Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 2,33 miliar pada Agustus 2020.
“Pada bulan Agustus pada bulan Agustus tahun 2020 ini mengalami surplus sebesar USD 2,33 miliar. Surplus ini ini masih jauh lebih besar dibandingkan posisi neraca perdagangan Agustus tahun 2019 yang ada waktu itu juga mengalami surplus, tetapi hanya USD 92,6 juta,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam video konferensi, Selasa (15/8/2020).
Advertisement
Sebagai informasi, surplus pada bulan Agustus tersebut lebih rendah dibandingkan Juli 2020 sebesar USD 3,26 miliar.
“Kita berharap ke depan ekspor kita akan semakin membaik sehingga kita juga akan meningkat dan ekonomi cepat pulih kembali,” imbuh Kecuk.
Secara rinci, neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat (AS) tercatat surplus USD 1,042 miliar, Filipina USD 451,9 juta, dan India USD 425,3 juta.
“Pada bulan Agustus ini dengan beberapa negara neraca perdagangan kita mengalami surplus dengan Amerika Serikat pada bulan Agustus ini kita kita mengalami surplus USD 1,0 miliar, dengan Filipina kita mengalami surplus USD 451 juta dengan India kita surplus USD 425 juta,” sebut Kecuk.
Neraca Dagang Surplus, Bukti Ekonomi Indonesia Positif Selama Pandemi
Kementerian Perdagangan akan memaksimalkan dan memusatkan perhatian terhadap produk yang berkembang saat masa pandemi covid-19 untuk menjaga perkembangan ekonomi kedepannya.
“Karena itu, kita harus melihat apa saja yang bisa dimaksimalkan saat ini. Kementerian Perdagangan sendiri melihat ada tiga kategori yang bisa optimalkan dalam perdagangan yaitu, produk apa yang positif selama pandemi, produk baru apa muncul akibat pandemi dan produk apa yang pulih pasca pandemi,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Menurut Agus, meskipun pandemi di satu sisi menghambat jalannya ekonomi, tetapi disisi lain juga mempunyai peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan. Ia menyebut perdagangan sendiri akan menjadi kunci dalam masa pandemi ini.
Bahkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, mengatakan perdagangan adalah indikasi nyata dari berjalannya ekonomi masyarakat, baik di sektor riil maupun keuangan.
Untuk perdagangan luar negeri saja, Jerry menyebut Indonesia sampai saat ini masih mencatat surplus hingga USD 5,5 miliar. Artinya, kinerja ekonomi Indonesia masih bisa disebut positif dan harus terus dijaga.
“Kondisinya memang banyak negara sedang mengalami masa sulit. Kita bersyukur masih bisa mencatat surplus yang cukup baik. Tapi tentu saja kita harus bekerja keras untuk menjaga dan meningkatkannya,” Kata Jerry.
Kata Jerry, Kementerian Perdagangan saat ini tengah terus mengupayakan transformasi dalam perdagangan, termasuk penggunaan teknologi digital.
Dirinya menilai masa pandemi ini merupakan momentum yang tepat untuk memaksimalkan teknologi, seperti di e-commerce, dan lainnya.
Advertisement