Damai dengan Israel, Raja Bahrain Terima Kitab Taurat dari Menantu Donald Trump

Raja Bahrain mendapat kitab Taurat untuk sinagoge di negaranya dari menantu Donald Trump, usai normalisasi diplomatik dengan Israel.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Sep 2020, 13:02 WIB
Jared Kushner memberikan kitab Taurat ke Raja Bahrain Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa. Kushner adalah penasihat sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump. Dok: Avi Berkowitz @aviberkow45

Liputan6.com, Manamah - Sebuah foto beredar menunjukan Raja Bahrain Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa mendapatkan gulungan kitab Taurat. Pemberinya adalah Jared Kushner, menantu sekaligus penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Foto ini muncul beberapa hari setelah Bahrain setuju untuk melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Gulungan Taurat itu akan ditaruh di sinagoge di Bahrain. 

Momen pertemuan Kushner dan Raja Bahrain dibagikan di Twitter oleh Avi Berkowitz, pejabat Gedung Putih yang juga tangan kanan Jared Kushner.

"Saat Jared Kushner memberikan kepada Yang Mulia Raja Hamad bin Isa bin Salman al-Khalifa dari Kerajaan Bahrain sebuah gulungan Taurat untuk sebuah Sinagoge di Bahrain," tulis Avi Berkowitz lewat akun Twitternya, Selasa (15/9/2020).

Ivanka Trump, suami dari Jared Kushner, juga membagikan foto tersebut. 

Bahrain adalah negara jazirah Arab kedua yang melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Kedua negara sepakat untuk mendukung perdamaian dan pertumbuhan ekonomi. 

Jared Kushner sebelumnya berkata bahwa AS mendukung lebih banyak normalisasi diplomatik antara Israel dan negara-negara Timur Tengah. Pihak Palestina menolak keras hal tersebut.

Kini, ada lima negara Timur Tengah yang punya hubungan diplomatik dengan Israel, yakni Turki, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Israel Damai dengan Bahrain, Donald Trump: Ini Hari yang Bersejarah

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan kesepakatan damai antara Israel dan Bahrain pada 11 September 2020.

Presiden Trump menyebut tercapainya kesepakatan itu sebagai "hari yang bersejarah," seperti dikutip dari AFP. 

Ia juga menyatakan Israel dan Bahrain telah menjalin hubungan diplomatik secara penuh dan relasi komersil.

"Mereka akan bertukar kedutaan dan duta besar, memulai penerbangan langsung antara negara dan meluncurkan inisiatif kerja sama di berbagai sektor, termasuk kesehatan, bisnis, teknologi, pendidikan, keamanan dan pertanian," terang Presiden Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Sementara itu, Bahrain mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa pihaknya telah setuju untuk meresmikan kesepakatan dengan Israel dalam suatu upacara yang akan digelar pada 15 September mendatang di Gedung Putih, di mana Uni Emirat Arab juga akan menandatangani kesepakatan serupa yang telah diumumkan pada pertengahan Agustus 2020.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Trump telah berbicara pada Jumat pagi waktu setempat sebelum mengumumkan terobosan baru tersebut.

Dalam pembicaraan via telepon itu, Bahrain mengatakan bahwa raja "menekankan perlunya mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif sebagai pilihan strategis, sesuai dengan solusi dua negara dan resolusi relevan dari legitimasi internasional".

Seorang pejabat senior di Manama, Ibu Kota Bahrain, juga menyampaikan bahwa kesepakatan itu akan meningkatkan "keamanan, stabilitas, kemakmuran" kawasan.

Israel, hingga saat ini hanya mampu mencapai dua perjanjian perdamaian serupa dengan negara-negara Arab. Kesepakatan damai dilakukan dengan Mesir pada tahun 1979 dan Yordania pada 1994.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya