Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di Instagram postingan soal algoritma media sosial tersebut berubah. Postingan ini sebenarnya sudah ramai dibagikan sejak dua tahun lalu.
Bahkan tak hanya di Instagram, postingan soal algoritma ini juga ramai dibagikan di Facebook. Berikut isi postingannya:
Advertisement
"Pengumuman! Instagram kembali mengubah algoritmanya, sekarang hanya 10% followers yang bisa melihat postingan kami.
Jika kamu melihat postingan ini, tolong like dan komen "ya" itu akan membantu kami dan kalian agar bisa melihat semua yang kami posting.
Terimakasih"
Lalu benarkah Instagram mengubah algoritmanya?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan mendapati artikel dari Liputan6.com berjudul "Postingan Foto Instagram Cuma Dilihat 10 Persen Follower Adalah Hoaks" yang tayang 9 Juni 2019 lalu. Berikut isinya:
"Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, pengguna Instagram sempat dihebohkan dengan kabar yang menyebut bahwa ada pembatasan cakupan unggahan. Maksudnya, unggahan seorang pengguna hanya dapat dilihat oleh sekitar 7 hingga 10 persen follower-nya.
Kabar ini pun dengan cepat menyebar dan membuat heboh sejumlah pengguna. Menanggapi hal tersebut, pada Januari 2019, Instagram pun memastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
Melalui akun Twitter resminya, Instagram mengaku pihaknya tidak melakukan perubahan dari algoritma feed yang ada saat ini. Media sosial milik Facebook itu juga memastikan mereka tidak pernah menyembunyikan unggahan dari akun yang di-follow pengguna.
"Konten pertama di feed ditentukan oleh postingan atau akun yang paling sering berinteraksi dengan pengguna," tulis Instagram seperti dikutip dari akun Twitter-nya, Minggu (9/6/2019).
Adapun beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi feed adalah jadwal unggahan pengguna, seberapa sering pengguna memakai Instagram, termasuk jumlah akun yang di-follow.
"Jadi, apabila kamu terus menggulirkan layar, kamu dapat melihat seluruh unggahan dari akun yang di-follow. Sekali lagi, feed-mu dipersonalisasi khusus untukmu dan berkembang seiring waktu berdasarkan caramu memakai Instagram," tulis Instagram lebih lanjut.
Sekadar informasi, Instagram sendiri memang tidak lagi menganut feed yang diurutkan secara kronologis. Media sosial ini mengikut jejak Facebook yang menampilkan feed berdasarkan interaksi pengguna.
Jadi, algoritma feed Instagram didesain untuk mengerti dan menampilkan konten yang dirasa paling sesuai dengan pengguna. Karenanya, tidak tertutup kemungkinan, akun yang jarang berinteraksi dengan pengguna akan ditampilkan di urutan bawah.
Sebelumnya, pengguna Instagram baru saja bisa menambahkan lirik lagu ke Story. Untuk melakukannya, pengguna harus menggunakan stiker musik di Story, dan cari lagu yang diinginkan.
Jika lirik tersedia pada lagu yang dipilih, maka pengguna bisa memilih berbagai huruf dan desain untuk kata-kata pada lagu tersebut. Para pengguna juga bisa mengedit bagian lagu yang diinginkan, untuk diputar di Story mereka.
Setelah itu, ketika seseorang melihat konten Story tersebut, maka lirik akan muncul secara otomatis. Jika seseorang menyentuk tulisan lirik tersebut, mereka akan bisa mendengar lagu, serta mengetahui penyanyinya.
Untuk saat ini, fitur lirik lagu tersebut hanya tersedia di beberapa wilayah yang sudah bisa menggunakan stiker Music. Sayangnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang belum bisa menikmati fitur stiker Music tersebut.
Instagram beberapa waktu belakangan ini ramai dengan kehebohan penggunannya memainkan Flying Face, yang tampilannya mirip dengan gim fenomenal, Flappy Bird.
Bedanya, untuk memainkan gim ini, pengguna tak perlu mengunduhnya di toko aplikasi Google Play Store atau pun App Store.
Pengguna hanya perlu punya akun di Instagram, kemudian memakai filter Instagram Stories untuk bisa memainkannya.
Untuk memainkan Flying Face, kamu bisa mengikuti akun Instagram pengembang gimnya yakni @dvoshanksky. Selanjutnya, gim Flying Face pun langsung ada di opsi filter akun Instagram kamu.
Pengguna bisa mengontrol permainan dengan kedipan mata. Hal ini bisa terjadi karena pengembangnya memanfaatkan teknologi augmented reality atau AR. Sehingga, setiap kedipan mata pengguna bisa terbaca oleh smartphone."
Selain itu ada juga artikel dari Kompas.com berjudul "Postingan Foto Cuma Muncul di 7 Persen "Follower", Ini Kata Instagram" yang tayang 28 Januari 2019. Berikut isinya:
"KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa Instagram membatasi jangkauan postingan foto atau video yang diunggah di lini masa media sosial tersebut. Rumor itu menyebut bahwa sebuah unggahan di Instagram hanya akan muncul di linimasa pada tujuh persen follower pengguna. Kabar ini pun tersebar dengan cepat di Instagram lewat sejumlah unggahan dan akhirnya membuat heboh linimasa.
Mendengar hal ini, pihak Instagram pun menyanggah bahwa kabar tersebut adalah hoaks alias tidak benar. Baca juga: Instagram akan Hapus Like, Komentar, dan Follower Palsu Melalui akun resmi Instagram di Twitter, perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka belum mengganti algoritma feeds Instagram dan pihaknya tak pernah menyembunyikan unggahan sesama pengguna.
Pihak Instagram menyebut unggahan yang tampil di awal feeds pada saat membuka Instagram adalah unggahan pengguna yang paling dekat atau sering berinteraksi dengan masing-masing pemilik akun Instagram. Faktor pendukung lain, seperti waktu unggahan, intensitas menggunakan Instagram, jumlah follower, dan sebagainya, juga berkontribusi untuk menampilkan konten terkait urutan paling atas di linimasa pengguna.
Pihak Instagram juga menambahkan bahwa mereka belum mengganti algoritma Instagram untuk mekanisme feeds ranking, atau urutan unggahan. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan bahwa pengguna harus melakukan scrolling lebih dalam untuk melihat unggahan pengguna lain lantaran unggahan di feeds Instagram tidak ditampilkan secara kronologis.
Perlu diketahui, sebelumnya Instagram sendiri telah mengganti algoritma urutan unggahan dari urutan kronologis menjadi urutan unggahan yang paling sesuai dengan pengguna (personalized feeds).
Model ini mirip algoritma Facebook yang mengurutkan unggahan berdasarkan aktifitas pengguna di jejaring sosial tersebut. Menanggapi pernyataan resmi Instagram, beberapa pengguna pun ingin pihak Instagram mengembalikan model feeds ke semula, yaitu urutan kronologis.
"Kembalikan (urutan unggahan) ke urutan kronologis!! Aku ingin itu diterapkan (kembali)," ujar @dcspeedskater.
"(Masalah ini) akan mudah terselesaikan jika Instagram mengembalikan urutan kronologis, seperti yang semua orang mau," imbuh @SarahLPB.
Kendati demikian, pihak Instagram agaknya mengabaikan komentar pengguna tersebut dan mereka disebut bakal melanjutkan personalized feeds mengikuti perusahaan induknya, Facebook, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Engadget, Senin (28/1/2019)."
Advertisement
Kesimpulan:
Postingan yang menyebut Instagram mengubah algoritmanya adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement