Warga Surabaya Kini Dapat Tes PCR COVID-19 Gratis di Labkesda

Labkesda Surabaya ini dapat memeriksa sampel mencapai 2.000-4.000 sampel setiap hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2020, 12:44 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Surabaya kini dapat tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 gratis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Jalan Gayungsari Nomor 124, Surabaya, Jawa Timur.

Sedangkan bagi warga luar Surabaya dikenakan biaya Rp 120 ribu. Labkesda Surabaya ini dapat memeriksa sampel mencapai 2.000-4.000 sampel setiap hari. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menyampaikan hal itu saat meresmikan Labkesda Surabaya.

Risma mengaku sudah berkali-kali berkunjung ke laboratorium tersebut untuk mengecek keamanan gedung berikut perbaikannya. Risma tak mau ketika membuat sesuatu ada kesalahan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

"Makanya saya berkali-kali memonitor pembangunan ini. Mungkin hanya kita saja yang punya laboratorium seperti ini untuk tingkat kota dan kabupaten, karena biasanya ini di tingkat provinsi," kata  Risma mengawali sambutan saat peresmian Labkesda Surabaya, dikutip dari Antara, Selasa (15/9/2020).

Risma menuturkan, laboratorium ini akan menjadi tempat tes PCR gratis bagi warga Kota Surabaya. Oleh karena itu, ia berharap warga Surabaya yang sering bolak-balik keluar kota dan datangnya ke Surabaya malam-malam, diharapkan bisa mampir ke laboratorium tersebut sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.

"Seperti para sopir atau pengusaha yang sering keluar kota dan mungkin datangnya malam-malam, saya harap sebelum masuk rumah tes dulu di sini. Karena ini buka 24 jam nonstop, supaya kalau masuk ke rumahnya sudah dalam kondisi aman, kasihan keluarganya nanti kalau tertular, apalagi ini tesnya gratis untuk warga Kota Surabaya," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Warga Luar Surabaya Dikenakan Biaya Tes PCR Rp 120 Ribu

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Namun, lanjut dia, bagi warga luar Surabaya atau bukan KTP Surabaya juga bisa tes usap di laboratorium tersebut, tetapi dikenakan biaya sebesar Rp120 ribu. Pengenaan bea ini sesuai perda untuk biaya pemeriksaan.

"Meskipun peralatannya kami diberi BNPB dan swasta, tapi dalam perda kami ada ketentuan biaya Rp120 ribu itu. Saya kira itu sudah sangat murah sekali," ujar dia.

Presiden UCLG ASPAC ini juga menuturkan, laboratorium itu dapat memeriksa sampel 2.000-4.000 sampel setiap harinya. Kemudian untuk hasilnya, bisa diketahui 2-3 hari ke depannya.

Namun, lanjut dia, ke depannya khusus warga Kota Surabaya seperti para sopir atau pengusaha yang bolak-balik ke luar kota, maka akan difasilitasi tes usap gratis dan cepat. Bahkan, hasilnya bisa ditunggu karena hanya membutuhkan waktu 1 jam atau 1,5 jam.

"Jadi, nanti kita akan sediakan yang hasilnya bisa ditunggu. Nah, kalau hasilnya negatif silakan pulang dengan tenang dan aman. Tapi kalau hasilnya positif, saran saya langsung ke Asrama Haji untuk melakukan isolasi. Apalagi di sana sudah ada dokternya, dan kalau ada komorbidnya akan langsung dibawa ke rumah sakit, tapi kalau tanpa gejala bisa di Asrama Haji itu," katanya.


Harapan Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Oleh karena itu, Risma berharap kepada warga Kota Surabaya bisa mengetahui informasi ini dan bisa memanfaatkan laboratorium ini. Dia menuturkan, lebih baik mencegah penularan virus ini daripada harus mengobati orang yang sudah terkena virus ini.

"Saya berharap laboratorium ini bisa mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaatkan untuk siapa saja. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan penyakitnya tidak nambah, tapi diharapkan akan semakin turun," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya