Liputan6.com, Jakarta Sebelum bisa berkuliah di universitas, para calon mahasiswa biasanya akan melewati beberapa persyaratan dan tes tertulis. Sebagian besar nilai dari tes tertulis menentukan layak atau tidaknya siswa untuk diterima berkuliah di universitas tersebut.
Namun rupanya tak semua orang bisa merasakan akses yang mudah untuk mendaftar di universitas. Seperti yang dialami oleh remaja satu ini. Nasib kurang beruntung dialaminya lantaran dirinya diminta pulang lagi setelah menempuh jarak 700 kilometer untuk bisa ikut ujian.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi setibanya di lokasi, ia justru harus menghadapi kenyataan pahit karena tak bisa ikut ujian. Ia menghabiskan waktu hingga 24 jam untuk sampai di lokasi ujian. Sayangnya ia tak diizinkan masuk setelah terlambat 10 menit.
Remaja yang diketahui bernama Santosh Kumar yang tinggal di Bihar, India. Rencananya ia akan mengikuti Ujian Masuk Kelayakan Nasional (NEET). Namun sayang dirinya harus kembali pulang.
Terlambat 10 Menit
Dilansir dari Daily Star oleh Liputan6.com, Rabu (16/9/2020) Santosh Kumar melakukan perjalanan dari Bihar menuju Kolkata sejauh 700 kilometer. Ia menghabiskan lebih dari 24 jam perjalanan ke pusat ujian yang berada di Kolkata, India.
Tetapi setibanya di lokasi, remaja ini justru harus menghadapi kenyataan pahit karena tak bisa ikut ujian. Ujian diadakan pada pukul 02.00 siang dan para peserta memiliki waktu hingga 01.30 siang untuk memasuki area ujian sebelum pintu ditutup.
“Ujiannya dimulai pukul 2 siang. Saya sampai disana sekitar pukul 1.40 siang. Batas terakhir masuk adalah pukul 1.30 siang,” ungkap Santosh, dikutip dari India Today.
“Saya sudah memohon kepada pihak berwenang. Tetapi mereka mengatakan saya terlambat,” imbuhnya lagi.
Advertisement
Akibat Ada Pembatasan Wilayah
Santosh Kumar rencananya ia akan mengikuti Ujian Masuk Kelayakan Nasional (NEET). Ujian ini harus diambil bagi mereka yang ingin belajar kedokteran atau kedokteran gigi di Universitas India. Tahun ini ujian tersebut sedikit berbeda. Peserta diminta bersiap 3 jam sebelum ujian karena harus melewati keamanan dan pengecekan kesehatan.
Selain itu, pembatasan wilayah telah menyebabkan banyak masalah transportasi. Khususnya bagi para peserta ujian. Banyak dari mereka yang harus mengeluarkan biaya dalam jumlah besar, agar dapat berpergian ke pusat-pusat ujian dengan menaiki mobil sewaan.
Maka dari itu Santosh juga telah menyampaikan jika kemacetan lalu lintas menyebabkan busnya tertunda hampir 6 jam. Jika saja ia tak mengalami kemacetan, ia tak akan datang terlambat.