Meski Pandemi, Pengembang Tak Ragu Luncurkan Rumah Premium Seharga Rp 3,7 M

Di tengah pandemi, perusahaan pengembang property Summarecon Serpong, Tangerang, luncurkan rumah premium seharga Rp 3,7 miliar.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Sep 2020, 13:00 WIB
Warna natural yang lembut dan menenangkan di ruang keluarga. (dok. Arsitag.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi, perusahaan pengembang properti Summarecon Serpong, Tangerang, luncurkan rumah premium seharga Rp 3,7 miliar. Demi menggaet konsumennya, pengembang tersebut memudahkan uang muka hingga cicilan per bulannya.

Sebanyak 126 unit rumah akan dipasarkan perdana pada 3 Oktober mendatang. Lantaran peluncuran dilakukan di tengah pandemi, maka pemasaran dilakukan secara virtual atau online, sebagai bentuk penyesuaian atas kondisi saat ini dan untuk menjaga kenyamanan calon konsumen.

"Kami juga beri kemudahan pembayaran uang muka hingga cicilan perbulannya," ungkap Magdalena Juliati selaku Executive Director Summarecon Serpong, Rabu (16/9/2020).

Seperti uang muka, bila mau membayar 15 persen dari harga, Magdalena menjelaskan, calon konsumennya bisa menyicil sampai 5 kali. Lalu bila ingin membayar 30 persen dari harga, maka uang muka bisa dicicil hingga 15 kali.

Namun, bila ingin menyicil harga rumah tanpa kenaikan harga lagi atau flat, pengembang menawarkan cicilan satu hingga 2 tahun tanpa kenaikan harga.

Dengan pola ini, Magdalena beryakinan rumah premium tersebut bisa ludes terjual. Sebab, Mozart menjadi klaster berkonsep premium yang sebelumnya telah terjual ratusan unit dan habis sejak pemasaran perdana di tahun 2018.

Selain harga, salah satu alasan yang membuatnya premium adalah posisinya yang berada di pinggir danau, memadukan konsep ekologi, energi, dan teknologi.

"Klaster Mozart yang akan dihadirkan kembali ini merupakan rancangan arsitektur kenamaan yang terkenal akan karya-karyanya yang ramah lingkungan, Adi Purnomo," ujar Magdalena.

Konsep Adi Purnomo ini mewujudkan kepedulian lingkungan dengan konsep hemat energi di setiap unit hunian. Solar panel siap terpasang di atas rumah dan carport canopy untuk menyerap energi matahari, dikonversi menjadi olahan tenaga untuk menggantikan energi listrik.

Mengadopsi smart home system, klaster ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan penghuni untuk mengontrol operasional rumah melalui perangkat gadget. Klaster Mozart juga dihadirkan dengan smart door lock yang dijalankan dengan PIN atau finger print pada pintu utama, serta sensor yang menjamin keamanan rumah. (Pramita Tristiawati)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pandemi Corona, Saat Tepat Investasi Properti?

Ilustrasi

Bangkitnya perekonomian nasional terus menyeruak ditengah Pandemi Covid-19. Salah satunya dari sektor properti yang terkena dampak cukup parah di saat awal pandemi.

Optimisme akan bangkitnya pasar properti dimasa pandemik covid-19 ini muncul dari keyakinan pelaku pasar properti bahwa masa pandemi covid-19 adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di dunia properti.

Kenapa jadi saat yang tepat untuk membeli properti? Sebab, banyak pemilik properti ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis atau personal, selain itu, pelaku pasar properti saat ini tengah menahan diri.

Demikian yang mengemuka dalam webinar bertajuk Pandemi Covid -19 Saat Tepat Investasi Properti yang digelar Urban Forum, Rabu (26/8/2020).

Webinar Urban Forum kali ini menghadirkan narasumber Romeo Daniel Makenru Van Enst, Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN, Rieza Arif, Sales Sales Manager Crown Group Indonesia, Piter Simponi GM Marekting & Sales Harvest City, dan M. Gali Ade Novran, Pengamat Properti dari Epic Property.

Salah satu optimisme bergeliatnya investasi properti adalah besarnya minat masyarakat terhadap produk properti yang ditawarkan secara virtual oleh BTN. Manager Non-Subsidized Mortgage and Consumer Leanting Division Bank BTN Romeo Daniel Makenru Van Enst mengungkapkan bahwa program dan promo-promo yang diluncurkan BTN di masa pandemi mendapat respon positif dari masyarakat.

“Program dan promo BTN selama pandemi sangat diminati, amat sangat efektif. Target kita bulan ini Rp 875 miliar untuk KPR, saat ini dengan sisa waktu yang ada sudah capai 70 persen. Tapi ada notice nya, harga yang diatas Rp 1 miliar masih perlu effort,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Guna memfasilitasi konsumen dalam mencari hunian saat pandemi, BTN meningkatkan layanan digital mereka di www.btnproperti.co.id, dan menggelar pameran properti virtual bertajuk Indonesia Property Expo 2020 dari 22 Agustus 2020 hingga akhir September mendatang.

“Sahabat keluarga Indonesia bisa mencari hunian lewat website kami. KPR from Home, Stay at Home, investasi lebih mudah dengan BTN. Dirumah bisa pilih unit, pilih properti,” ungkap Romeo.

Romeo mengungkapkan program KPR From Home merupakan terobosan yang dilakukan BTN dimasa pandemi ini. Program ini melibatkan 38 develover dengan ratusan project pilihan.


Pasar Properti Bakal Kembali Bangkit

Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Senada dengan Romeo, GM Marekting & Sales Harvest City Piter Simponi mengungkapkan, saat pandemi ini merupakan saat yang tepat untuk membeli properti.

Piter Simpony selaku pengambang property dari Harves City, mengungkapkan otimismenya bahwa pasar properti akan kembali bangkit. Hanya saja untuk itu diperlukan kolaborasi di semua sektor, dari pemasaran, promosi dan hingga pembiayaan.

Menurut Piter, pelaku industr properti saat ini harus bisa berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Harvest City sendiri telah melakukan berbagai upaya agar menjadi brand yang sangat aware dengan kondisi new normal.

“Dari sisi artsitektur kita sudah mengikuti saran dari WHO yang harus memastikan sirkulasi udara yang baik, kualitasnya terjaga, lingkungan yang asri.Diluar itu juga, Harves City sudah di support oleh provider internet untuk memastikan work from home atau school from home berjalan lancer,” katanya.


Properti di Luar Negeri

Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Sepanjang semester I-2016, pertumbuhan KPR mencapai 8,0%, sehingga diperkirakan pertumbuhan KPR hingga semester I-2017 menjadi 11,7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sales Sales Manager Crown Group Indonesia Rieza Arief mengungkapkan bahwa saat pandemik ini investasi di Australia akan sangat menguntungkan, ini karena Australia sendiri merupakan Negara yang ekonominya telah pulih.Menurutnya, hingga kini orang Indonesia masih merupakan pembeli properti terbanyak ke 5 sejak tahun 2010.

“Saat ini ada kecendrungan kenaikan dari tahun 2016. Dahulu tujuan utama investasi orang indonesia itu adalah di singapura, baru kemudian Australia, tapi di singapura pajak pembelian naik dan sudah tidak captive lagi untuk investor Indonesia,” katanya.

Sementara itu Pengamat Properti dari Epic Property M. Gali Ade Novran,mengungkapkan, dampak Covid-19 hanya mengkoreksi pejualan pasar property di bulan Maret dan April. Setelah itu, recoverinya sangat cepat. Ini menandari bahwa industry property akan bisa bangkit kembali.

Novran mengungkapkan membeli property di masa pandemic ini sangat menguntungkan karena covid 19 adalah right time to buy, sangat tepat untuk membeli property. “Sekarang pemilik property lama sebetulnya cenderung ingin melepas asetnya untuk kebutuhan bisnis dan personal. Selain itu, pelaku pasar saat ini hold,” ujarnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya