PSBB Diperketat, Sandiaga: Selalu Terapkan Protokol Kesehatan

Sandiaga menyatakan, meningkatnya kasus covid-19 hingga 1.000 kasus per hari merupakan yang tertinggi dari sebelumnya, hal ini tentu saja sangat menakutkan dan mencemaskan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2020, 12:19 WIB
Sandiaga Uno saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (8/3). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno menilai, pemulihan ekonomi akan melambat setelah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dan penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dia mendorong masyarakat membeli produk lokal kepada pedagang lokal sehingga roda ekonomi bisa bertahan di tengah pandemi.

"Belilah produk lokal dari pelaku usaha lokal, bantu komunitas dan sekeliling kalian," imbau Sandiaga, Selasa (15/9/2020).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyebutkan, meningkatnya kasus covid-19 hingga 1.000 kasus per hari merupakan yang tertinggi dari sebelumnya, hal ini tentu saja sangat menakutkan dan mencemaskan. Terlebih lagi ada ratusan dokter dan petugas kesehatan yang meninggal akibat virus asal China ini.

"Hati, doa dan pikiran saya berikan pada para dokter, semua petugas dan pekerja kesehatan. Kita harus meninjau ulang situasi ini," ucapnya.

Sandiaga terus mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas ketika harus keluar rumah agar wabah ini bisa segera berakhir.

"Selalu terapkan protokol kesehatan dengan baik. Hal-hal simpel seperti ini yang perlu kita terapkan dalam diri kita untuk menggerakkan roda ekonomi dan membuka lapangan kerja di tengah beban biaya hidup yang kian meningkat," ujar Sandiaga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Lakukan 3M

"Tugas pemerintah adalah 3T (Testing, Tracing, Treatment). Masyarakat lakukan tugasnya yakni 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak),” kata dia mengingatkan.

Sandi mengaku optimis Indonesia bisa keluar dari pandemi ini dan ekonomi akan bangkit kembali meski pada kuartal kedua ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga sebesar 5,32 persen. Namun pada kuartal ketiga ini lebih baik meskipun masih minus.

"Sebenarnya angka itu cukup menjanjikan karena kita sudah mencapai dasar. Tetapi ramalan untuk kuartal ketiga tetap minus tetapi tetap lebih baik dari kuartal kedua,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya