Yoshihide Suga Si Anak Petani Terpilih Jadi PM Jepang Pengganti Shinzo Abe

Yoshihide Suga adalah anak petani yang menjadi Perdana Menteri Jepang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Sep 2020, 12:30 WIB
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menghadiri debat menjelang pemilihan kepemimpinan LDP di Tokyo. (Foto: Charly Triballeau / Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Tokyo - Yoshihide Suga resmi menjadi perdana menteri Jepang yang baru. Ia dipilih menggantikan Shinzo Abe yang mundur karena alasan kesehatan.

Dilaporkan Kyodo, Rabu (16/9/2020), Yoshihide Suga menjadi PM setelah dipilih oleh parlemen Jepang. Suga mendapatkan total 314 suara dari 465 anggota DPR Jepang.

Berbeda dengan Shinzo Abe yang berasal dari keluarga politik, Suga merupakan seorang anak petani yang lahir di Prefektur Akita.

Yoshihide Suga merupakan orang dekat Shinzo Abe. Ia berjanji untuk mendukung kebijakan Abenomics untuk melawan deflasi dan menunjang pertumbuhan ekonomi di Jepang.

Kabinet Suga diprediksi akan diisi wajah-wajah lama dari kabinet Shinzo Abe. Rencananya kabinet akan diumumkan hari ini juga.

Setelah mengumumkan kabinet, Suga akan pergi ke Istana Kekaisaran Jepang untuk inaugurasi sebagai PM Jepang yang baru. Ia akan berkuasa hingga September 2021.

Periode jabatan Suga memang singkat karena ia hanya meneruskan masa jabatan Shinzo Abe.

Menteri Kesehatan Katsunobu Kato akan menjadi kepala sekretaris kabinet yang bertugas sebagai koordinator kebijakan serta jubir pemerintah. Posisi itu sebelumnya dipegang oleh Suga.

Pada bidang pertahanan, Yoshihide Suga akan melanjutkan program amandemen konsitusi yang didorong Shinzo Abe terkait Self-Defense Forces. Ia juga akan memperjuangkan agar warga Jepang yang diculik Korea Utara pada 1970 dan 1980 agar dipulangkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


AS Puji Transisi Kekuasaan Jepang

Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga saat mengumumkan plakat nama era baru Kekaisaran Jepang, Reiwa, di Tokyo pada Senin (1/4/2019) (Photo credit: AP Photo/Eugene Hoshiko)

Partai Demokrat Liberal di Jepang telah memilih Yoshihide Suga sebagai ketua partai untuk mengganti Shinzo Abe yang mundur karena sakit. Sebagai ketua partai penguasa, Suga mendapat tiket emas untuk perdana menteri Negeri Sakura. 

Kementerian Luar Negeri AS memuji mulusnya transisi kekuasaan yang terjadi di Jepang. Demokrasi di Jepang dinilai transparan dan mendengarkan rakyat.  

"Prosesnya transparan, dan ini adalah proses yang melibatkan kehendak masyarakat Jepang. Ini adalah sebuah proses demokrasi dan ini memastikan stabilitas dalam transisi," ujar David R. Stilwell, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Biro Asia Timur dan Asia Pasifik dalam telekonferensi Selasa 15 September2020. 

"Apa yang Anda lihat di Jepang, Anda bisa melihat bentuk pemerintah yang sangat stabil dan resilien. Dan hasilnya diperkirakan merupakan pilihan yang sangat bagus untuk Jepang," lanjut Stilwell.

Stilwell juga membandingkan demokrasi di Jepang dengan negara-negara lain yang mengabaikan kehendak rakyat di daerah Asia-Pasifik. Ia mencontohkan sistem kekuasaan di China yang prosesnya ia sebut tidak dewasa. 

Pemerintah Amerika Serikat juga memuji mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang memimpin Jepang dari 2012 hingga 2020. Shinzo Abe dianggap sukses mengatasi lika-liku isu yang menerpa Jepang. 

"PM Abe telah menjabat begitu lama dan berdasarkan perspektif saya telah melaksanakan kerja yang sangat baik dalam menavigasi sejumlah isu-isu sulit, dan saya tahu AS sangatlah memuji PM Abe," ujar Stilwell.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya