Liputan6.com, Jakarta - Mobil tiba-tiba mogok saat tengah asyik berkendara memang tidak mengenakkan. Terlebih lagi mobil yang dikendarai bertransmisi otomatis alias matik, karena tidak bisa sembarangan dalam menanganinya.
Jika tidak bisa dibetulkan di tempat, mau tidak mau mobil harus dipindahkan atau dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Caranya bisa dengan menggunakan mobil derek.
Advertisement
Menurut Aji Prima Barus Nurcahya selaku Section Head Training Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM), ada dua cara menderek mobil yang mogok, yakni model gendong dan tarik.
Dirinya menyebut, model gendong merupakan cara derek yang paling aman karena mobil tidak bergerak. Sementara model tarik harus mengangkat salah satu bagian roda.
Untuk model derek tarik tidak boleh sembarangan. Aji menyebut bagian roda penggerak lah yang mesti diangkat agar sistem transmisi tidak mengalami kerusakan.
"Misalkan mobilnya penggerak roda depan, berarti roda depan yang diangkat. Apabila roda belakang yang berputar, roda belakang yang harus diangkat," jelasnya dalam Virtual Journalist Workshop 2020 seputar Transmisi Otomatis, Selasa (16/9).
Mengapa harus roda penggeraknya yang diangkat, lanjut Aji, karena ada bagian pada sistem transmisi yang membutuhkan pelumasan.
"Pada sistem transmisi otomatis terdapat disc flange yang membutuhkan pelumasan. ada disc dan clutch, ketika mobil mogok maka tidak ada pelumasan sama sekali karena mesin mati sehingga pompa oli pada transmisi juga mati. Karena tidak ada pelumasan maka disc-nya akan haus karena gesekan sehingga terjadi kerusakan," pungkas Aji.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Cek Kondisi Oli Transmisi Bisa Dilakukan Sendiri, Begini Caranya
Tidak cuma oli mesin, kondisi oli transmisi pada mobil matik juga perlu diperiksa secara berkala. Tujuannya jelas, untuk menjaga kinerja sistem transmisi agar selalu dalam kondisi prima.
Aji Prima Barus Nurcahya selaku Technical Service Division Service Training Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyampaikan, pengecekan oli transmisi bisa dilakukan sendiri. Tahapan yang dilalui juga tidak banyak dan merepotkan.
"Untuk matic transmision juga diperlukan perawatan sendiri. (Ada tiga tahapan) pertama pengecekan volume oli, penggantian oli secara berkala, dan pengecekan kebocoran oli," terangnya saat Virtual Journalist Workshop 2020 bersama ADM, Selasa (15/9).
Menurut Aji, pengecekan volume oli bisa dilakukan dengan sangat mudah. "Langkah pertama adalah hidupkan mesin beberapa saat sampai dengan RPM (putaran mesin) stabil kemudian pindahkan posisi tuas transmisi dari 'P' sampai posisi transmisi terendah, kemudian kembalikan ke posisi 'P',"
"Setelah itu buka ruang mesinnya kemudian cek stik oli yang ada di ruang mesin. Untuk transmisi matik di sana ada posisi 'hot' dan 'cold', posisi volume oli harus di antara keduanya. Nah itu adalah posisi paling bagus. Apabila oli kurang dari itu maka disarankan untuk pengecekan di bengkel karena kemungkinan ada kebocoran," beber Aji.
Advertisement
Ikuti Rekomendasi Buku Manual
Dirinya menyarankan, untuk penggantian oli transmisi sebaiknya disesuaikan dengan ketentuan di buku manual.
"Di sana akan tertera waktu penggantian oli secara berkala dan disarankan untuk mengganti oli sesuai rekomendasi masing-masing kendaraan," katanya.
Sementara untuk pengecekan kebocoran oli bisa dilakukan sendiri dengan cara melihat di sekitar transmisi, ruang mesin, dan di kolong kendaraan.
"Apabila ada tetesan atau rebesan oli maka silakan dibawa ke bengkel untuk pengecekan lebih lanjut," ujar Aji.
Dengan melakukan pengecekan secara berkala, pemilik akan mengetahui secara persis bagaimana kondisi kendaraan kesayangannya.
"Self maintenance secara rutin seperti ini dapat menjaga performa transmisi supaya tidak ada masalah saat dikendaraan digunakan." tutup Aji.