Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah 56 Persen

Mantan direktur Utama Bank Mandiri itu berharap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa segera selesai dalam satu hingga dua tahun ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2020, 15:10 WIB
Foto pada 2 September 2020 ini menunjukkan lokasi pekerjaan pemasangan gelagar kotak (box girder) jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Pemasangan gelagar sedang berlangsung di ketiga balok yard di sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung dalam tiga hari terakhir. (Xinhua/Du Yu)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak berhenti di tengah jalan. Sejauh ini progres pembangunan mega proyek tersebut sudah mencapai 56 persen.

"Pembukaan koridor Jakarta-Bandung menggunakan kereta cepat, ini juga progressing. Saat ini telah mencapai 56 persen," ujar dia dalam webinar yang digagas oleh HSBC, Rabu (16/9/2020).

Oleh karena itu, Mantan direktur Utama Bank Mandiri itu berharap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa segera selesai dalam satu hingga dua tahun ke depan. Sehingga manfaat pembangunan infrastruktur dapat berkontribusi dalam proses pemulihan ekonomi nasional.

"Kita harapkan bisa diselesaikan ini (kereta cepat Jakarta-Bandung) di akhir 2022. Atau paling lambat awal 2023," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami keterlambatan pekerjaan selama setahun.

Selain itu, rencana terbaru, proyek tersebut akan dilanjutkan hingga Surabaya. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar lebih ekonomis sehingga didorong berkelanjutan tidak berhenti di Bandung saja.

"Ada keterlambatan (proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung) selama 1 tahun. Oleh karena itu, arahan Presiden, agar lebih ekonomis, untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung tapi sampai Surabaya," kata Airlangga pada Jumat 29 Mei 2020.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:


Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Ramp GT Cikunir 2 Kembali Dimulai

Foto dari udara pada 2 September 2020 ini menunjukkan lokasi pekerjaan pemasangan gelagar kotak (box girder) jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Pemasangan gelagar sedang berlangsung di ketiga balok yard di sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung dalam tiga hari terakhir. (Xinhua/Du Yu)

Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan kembali memulai pengerjaan struktur pier proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang terletak di ramp Gerbang Tol (GT) Cikunir 2. Pengerjaan proyek kembali dimulai sehubungan dengan telah dioperasikannya GT Cikunir 4.

Menindaki hal tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menutup sodetan eksisting akses ramp GT Cikunir 2 pada Senin, 24 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB.

 

General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati mengatakan, pelaksanaan pekerjaan struktur pier kereta cepat tersebut berpotensi akan mengganggu arus lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari arah Cikampek yang akan menuju Tanjung Priok atau Pondok Indah (JORR).

"Oleh karena itu akan dilaksanakan rekayasa lalu lintas pada lokasi proyek tersebut," kata Widiyatmiko dalam keterangan tertulis, Senin (24/8/2020).

Widiyatmiko menjelaskan, pada kondisi eksisting, terdapat sodetan dari jalur utama tol Jakarta-Cikampek untuk menuju ramp GT Cikunir. Sementara pada saat konstruksi, sodetan eksisting dari jalur utama Tol Jakarta-Cikampek akan ditutup agar dapat menjaga kelancaran lalu lintas dan ketertiban pengguna jalan pada ramp GT Cikunir 2.

"Sodetan tetap disediakan khusus untuk kendaraan kecil arah Pondok Indah/Bintara/Tanjung Priok untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas," sambung dia.

Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division dikatakannya telah menyiapkan mitigasi risiko untuk mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi akibat pekerjaan proyek kereta cepat tersebut.

"Mitigasi risiko tersebut berupa pengaturan arus lalu lintas menjelang area kerja dengan pemasangan rambu-rambu darurat selama pekerjaan. Selain itu, telah disiapkan sodetan khusus kendaraan kecil arah Pondok Indah/Bintara/Tanjung Priok," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya