Piala Thomas dan Uber 2020 Ditunda, Indonesia Apresiasi Keputusan BWF

Keputusan BWF menunda penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 menunjukkan kesehatan serta keselamatan pemain maupun stakeholder sebagai prioritas utama.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 16 Sep 2020, 14:54 WIB
Trofi Piala Thomas dan Piala Uber. (BWF)

Liputan6.com, Jakarta - PBSI mengapresiasi keputusan Badminton World Federation (BWF) serta panitia Piala Thomas dan Uber 2020 yang menunda penyelenggaraan dua turnamen supremasi bergengsi tersebut. Ajang ini diundur ke 2021.

Keputusan ini diambil BWF setelah sejumlah negara, termasuk Indonesia, menyatakan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Rencananya, turnamen tersebut berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober.

Langkah BWF menunjukkan bahwa kesehatan dan keselamatan pemain serta stakeholder badminton merupakan prioritas utama.

"Kami bersyukur pada akhirnya BWF bisa memahami kekhawatiran dan kegelisahan para atlet serta stakeholder badminton lainnya tentang kondisi Covid-19 yang belum teratasi dengan baik di Indonesia maupun di negara-negara pelaksana atau peserta," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Rabu (16/9/2020), dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Dengan diundurnya perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020 ke 2021, maka Indonesia berpeluang ikut serta di tahun depan. Sebagai unggulan pertama di tim putra, Indonesia juga masih berpeluang besar untuk memenangkan Piala Thomas.

"Baru ada informasi ditunda hingga 2021, dan belum ada informasi di bulan apa, tetapi kemungkinan setelah olimpiade. Kalau ini benar, kami bisa fokus ke olimpiade dulu," tutur Budiharto.

 

 

Saksikan Vido Pilihan di Bawah Ini


Denmark Open dan Denmark Masters

Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto (kanan) memberi keterangan terkait Kejurnas PBSI 2017 Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di Jakarta, Jumat (24/11). Kejurnas digelar di Pangkalpinang pada 28 November-2 Desember. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

BWF juga mengumumkan Denmark Open 2020 yang akan berlangsung di Odense tetap berjalan sesuai jadwal, yaitu 13-18 Oktober. Sedangkan Denmark Masters yang rencananya digelar pada 20-25 Oktober 2020, akhirnya dibatalkan.

"Indonesia tetap tidak akan mengirim wakil ke Denmark Open karena para pemain masih belum terlalu yakin dengan jaminan kesehatan dan keselamatan mereka," ucap Budiharto.

"Mereka akan mulai bertanding lagi di kejuaraan seri Asia yang kemungkinan bakal diselenggarakan di Thailand."

"Kami sudah mendapat informasi tentang jaminan, mekanisme serta prosedur yang akan dilakukan di Thailand. Secara prinsip, apa yang dilakukan Thailand jauh lebih baik dan komprehensif dari segi jaminan keselamatan bagi pemain," lanjutnya.

 

 


Kejuaraan Seri Asia

(ilustrasi)

Budiharto mengatakan PBSI telah berdiskusi dengan para pemain mengenai kejuaraan seri Asia. Para pemain tidak keberatan untuk turun main di kejuaraan seri Asia yang akan dimulai November.

Sebab dari segi lokasi, Thailand lebih dekat dengan Indonesia sehingga waktu perjalanan lebih pendek. Selain itu, jaminan penanganan kasus Covid-19 oleh Thailand lebih komprehensif.

Adanya rencana tersebut, PBSI akan mengkaji ulang penyelenggaraan home tournament ketiga dengan format Piala Sudirman. Sebelumnya, PBSI telah menggelah Thomas & Uber Cup Simulation 2020.

Budiharto mengatakan tim pembinaan dan prestasi bersama tim pelatih tiap sektor akan memutuskan apakah masih perlu diadakan turnamen internal untuk melihat kesiapan atlet di turnamen seri Asia pada November mendatang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya