Naikkan Branding Wisata Labuan Bajo, Kemenparekraf Gelar Famtrip

Mengeksplorasi Labuan Bajo, peserta Famtrip menikmati 6 destinasi besar di sana.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2020, 14:58 WIB
Kementerian Pariwisata menggelar program Familiarization Trip (Famtrip) Media Labuan Bajo, NTT, untuk menaikkan branding wisata di lokasi tersebut yang digelar pada 11-13 September 2020. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Popularitas destinasi Labuan Bajo terus dijaga sepanjang masa transisi New Normal. Untuk menjaga branding itu, program Familiarization Trip (Famtrip) Media Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), digelar pada 11-13 September 2020. Sebanyak 17 media disertakan, yang diisi media nasional dari media cetak, online, dan televisi.

"Labuan Bajo tetap menjadi destinasi terbaik sepanjang fase transisi New Normal. Alam dan budayanya sangatlah eksotis. Kami juga memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di sana. Melalui Famtrip ini, diharapkan publik makin mengerti kalau Labuan Bajo sangat aman untuk dikunjungi," ungkap Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOP-LBF), Shana Fatina.

"Kehadiran media-media tersebut akan menaikkan branding Labuan Bajo. Network mereka sangat bagus. Kami harus mengembalikan pasar destinasi Labuan Bajo yang sempat vakum efek Covid-19. Yang jelas, semua aktivitas dan fasilitas di Labuan Bajo sesuai protokol kesehatan di masa New Normal. Jadi semua aman. Kami berharap wisatawan juga mematuhi regulasi yang berlaku," imbuh Shana.

Mengeksplorasi Labuan Bajo, peserta Famtrip menikmati 6 destinasi besar di sana. Komposisinya terdiri dari, Puncak Waringin, Pulau Padar, Pulau Rinca, Pink Beach, Desa Adat Liang Ndara. Sebagai start-nya, Famtrip Media Labuan Bajo diawali dari Puncak Waringin pada hari pertama, Jumat (11/9/2020). Destinasi ini merupakan sentra kerajinan sekaligus creative hub kesenian lokal.

Puncak Waringin merupakan rangkaian spot pengembangan dari Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo. Zona lainnya adalah Bukit Pramuka, Kampung Air, Pelabuhan Peti Kemas, Dermaga Penumpang, juga Kawasan Marina.

"Labuan Bajo memiliki banyak destinasi unik dan menarik. Puncak Waringin sangat eksotis dan wisatawan bisa menikmati Labuan Bajo dari angle terbaik," terang Shana.

Famtrip Media Labuan Bajo semakin berwarna di hari ke-2, Sabtu (12/9/2020). Seluruh peserta pun menikmati eksotisnya wisata bahari Labuan Bajo. Menggunakan Kapal Pinisi, mereka singgah di Pulau Padar. Spot ini terkenal dengan topografi pegunungan vulkaniknya. Pulau ini semakin eksotis karena efek padang rumput dan semak-semak yang dibalut iklim kering.

Destinasi berikutnya adalah Pulau Rinca. Destinasi ini terkenal menjadi bagian Taman Nasional Komodo. Satwanya terdiri dari Komodo, babi, kerbau, dan burung. Peserta Famtrip ini pun dibuat semakin takjub saat berada di Pulau Komodo. Sama seperti Rinca, Pulau Komodo juga jadi habitat bagi satwa Komodo. Experience bahari Labuan Bajo pun ditutup di Pink Beach.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Perpaduan Pantai dan Komodo

Kementerian Pariwisata menggelar program Familiarization Trip (Famtrip) Media Labuan Bajo, NTT, untuk menaikkan branding wisata di lokasi tersebut yang digelar pada 11-13 September 2020. (Ist)

Sesuai namanya, Pink Beach memiliki garis pantai yang berwarna pink atau merah jambu. Warna pink ini berasal dari biota mikroskopis Foraminifera. Biota ini lalu memberi pigmen merak kepada koral. Lalu, koral-koral tersebut terbawa ombak menuju garis pantai. Shana menambahkan, wisata bahari Labuan Bajo memiliki banyak keajaiban.

"Labuan Bajo destinasi lengkap dengan beragam pulau yang unik. Pulau Padar dan Pink Beach ibarat surga di bumi karena sangat indah. Di sini, wisatawan bisa melihat satwa Komodo dari dekat. Komodo di sini hidup di alam liar. Tapi, semua aman karena petualangan bersama Komodo selalu didampingi ahlinya," lanjut Shana.

Rangkaian Famtrip Media Labuan Bajo pun ditutup dengan kunjungan ke Liang Ndara di hari terakhir, Minggu (13/9/2020). Liang Ndara menjadi situs besar seni dan budaya Flores. Destinasi ini juga memiliki 3 Air Terjun, yaitu Liang Kantor, Wae Rebus, dan Wae Satar.

"Selain alam, seni dan budaya masyarakat lokal masih lestari. Atraksi ini juga bisa nikmati wisatawan," tutupnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya