Liputan6.com, Surabaya - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya akan membantu panitia dalam hal pengamanan kegiatan dakwah yang bakal dihadiri Syekh Ali Jaber di Jember dan Malang, Jawa Timur.
Dia menuturkan, tanggung jawab tetap sepenuhnya berada di pihak panitia. Oleh karena itu, kepolisian mengimbau agar panitia melakukan langkah antisipatif dengan menyeleksi jemaah peserta pengajian.
"Polda jatim melalui polres-polres setempat akan melibatkan penyelenggara untuk selektif kepada jemaahnya," ujar Trunoyudo, Rabu (16/9/2020).
Baca Juga
Advertisement
Trunoyudo mengatakan, dua hal yang perlu diperhatikan oleh panitia penyelenggara, yakni memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 di lokasi pengajian dan memastikan tidak ada jemaah yang membawa benda-benda berbahaya dan membahayakan, seperti senjata tajam. "Lagi pula untuk apa ke pengajian membawa senjata tajam," ujar dia.
Kepolisian, lanjut Trunoyudo, tentu saja akan hadir membantu pihak panitia untuk pengamanan. "Kepolisian akan membantu panitia menyeleksi peserta pengajian, misalnya, jika ada yang membawa senjata tajam," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kembali Berceramah
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber tetap semangat berdakwah usai menjadi korban penusukan saat berceramah di Masjid Falahudin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Lampung, pada Minggu sore, 3 September 2020.
Buktinya, ia dikabarkan akan mengisi ceramah di Kabupaten Malang dan Jember, Jawa Timur, pada Kamis, 17 September 2020.
Kabar Syekh Ali Jaber akan berceramah di Jatim disampaikan dia sendiri saat berbicara di program Podcast #CloseTheDoor Corbuzier yang tayang pada Rabu, 16 September 2020.
Oleh Deddy Corbuzier, Syekh Ali ditanya apakah trauma dengan peristiwa penikaman beberapa hari lalu. "Enggak ada, saya pasrah. Kebetulan saya besok ada acara di Jember sama Malang," kata Syekh Ali Jaber menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier.
Advertisement