Rincian Penyaluran Dana Pemulihan Ekonomi Nasional hingga 14 September 2020

Penyaluran dana Kartu Prakerja dalam Program Pemulihan Ekonomi nasional dalam 2 minggu di September mencapai Rp 2,8 triliun.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Sep 2020, 18:26 WIB
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengakui ada beberapa program Perlindungan Sosial yang masih terus diupayakan realisasinya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin, memaparkan realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 14 September 2020.

“Dalam 14 Hari di Bulan September ini program-program apa saja yang penyalurannya cukup signifikan, salah satunya adalah program Bansos tunai non-Jabodetabek yang dalam dua minggu bisa disalurkan Rp 2,5 triliun,” kata Budi dalam konferensi pers perkembangan Realisasi Anggaran dana PEN, Rabu (16/9/2020).

Kemudian, program Kartu Prakerja juga dalam dua minggu di bulan September ini sudah bisa menyalurkan Rp 2,8 triliun, serta yang realisasinya besar adalah program subsidi gaji atau upah yang dalam dua minggu ini sudah disalurkan dalam 2 tahap sebesar Rp 3,6 triliun.

Sehingga progress dalam dua minggu terakhir itu Rp 14,47 triliun pencapaian pelaksanaan implementasi PEN-nya. Maka dari itu pihaknya berharap kecepatan penyalurannya bisa mencapai sekitar Rp 15 triliun lagi.

“Insya allah angka Rp 100 triliun penyaluran program PEN sampai akhir September selama kuartal III ini dari Juli, Agustus, dan September bisa kita capai dan mudah-mudahan itu bisa memberikan dukungan yang cukup untuk pertumbuhan ekonomi indonesia di kuartal ketiga,” ujarnya.

Berikut rincian pencapaian implementasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama 14 hari di bulan September 2020:

- Program Kartu Sembako

Budi menjelaskan, program kartu sembako ini setiap bulan disalurkan dari Pagu anggaran Rp 43,6 triliun realisasinya sudah tinggi sebesar 69,2 persen. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta keluarga miskin. Berdasarkan perkiraan dari Satgas PEN di akhir tahun 2020 ditargetkan bisa tercapai anggarannya terserap sepenuhnya.

- Program Keluarga Harapan (PKH)

Program ini diberikan kepada 10 juta keluarga miskin dengan pagu anggaran sebesar Rp 37,4 triliun dan pencapaiannya sudah 77,9 persen. Pihaknya memperkirakan juga sampai akhir tahun 2 program dari Kementerian Sosial ini bisa dicapai targetnya.

- Bansos Tunai dan Nontunai

Program dari Kementerian Sosial Bansos tunai dan non-tunai. Pagu anggarannya Rp 39,2 triliun sudah tercapai 71,9 persen, penerimanya sekitar 10,9 juta keluarga miskin, dan diharapkan melihat trennya ini ditargetkan sampai akhir tahun bisa tercapai.

- BLT Dana Desa

Dana desa ini dananya sudah ada di pedesaan, anggarannya juga masuk anggaran Kementerian Desa sebagian dipakai untuk BLT sebesar Rp 31,8 triliun, dan pihaknya mengamati bahwa yang bisa diserap hanya sekitar Rp 11 triliun.

Oleh karena itu nanti, dana desa ini akan dialokasikan ke program aktivitas ekonomi desa yang lainnya. “Jadi 3 dipakai sebagai BLT tapi dipakai sebagai dana-dana desa atau dana-dana pengembangan ekonomi pedesaan lainnya, tapi dana ini sudah ada di pedesaan,” ujarnya.

 


Program Lainnya

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin sampaikan anggaran sebesar Rp695 triliun ditargetkan dapat terserap ke dalam 6 program KPC PEN saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

- Program kredit UMKM

Kata Budi program ini dilakukan oleh perbankan di mana perbankan dibantu likuiditasnya oleh negara dan sudah disalurkan Rp 41 triliun dan segera akan ditambahkan di bulan ini dari Rp 41 triliun dana yang ditempatkan pemerintah di perbankan sudah di Salurkan kredit Rp 120,5 triliun.

“Memang targetnya pemerintah dari 1 triliun yang ditaruh diminta Rp 3 triliun penyaluran kreditnya. Jadi kalau kita lihat di sini dari Rp 41 triliun yang ditaruh, sudah dicapai 3 kali sekitar Rp 120 triliun kredit yang disalurkan,” ujarnya.

Maka dari itu, pihaknya akan menambahkan lagi dana tersebut ke perbankan sehingga bisa digunakan untuk menyalurkan kredit yang lebih banyak ke para UMKM yang ada di Indonesia.

- Banpres produktif

Banpres Produktif ini pagu anggarannya Rp 22 triliun dan dalam waktu yang singkat 1 bulan lebih Satgas PEN sudah bisa menyalurkan Rp 13 triliun atau 61 persen. Banpres ini diberikan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro. Kemudian diharapkan September ini Rp 22 triliun bisa tercapai.

“Program ini adalah merupakan salah satu program unggulan, karena untuk mengejar target kita Rp 100 triliun Penyaluran dana program pemulihan ekonomi nasional di Kuartal III, kita harapkan dalam dua minggu ini program banpres produktif bisa disalurkan sebesar Rp 8,6 triliun lagi,” jelasnya.

- Subsidi bunga UMKM

Realisasi penyerapannya baru 7,65 persen dan baru menjangkau kurang lebih 7,9 juta UMKM, dari total pagu sebesar Rp 35 triliun. Budi mengatakan memang masih cukup jauh realisasinya, tapi pihaknya juga sudah menyadari kemungkinan besar nanti akan pihaknya pakai sisanya untuk program-program yang lainnya, akan kita alokasikan yang lainnya.

- Program Padat Karya

Realisasi program Padat Karya K/L di Kementerian Lembaga ini sudah mencapai 59,5 persen dari pagu anggaran Rp 18,4 triliun. Kata Budi program ini sudah tumbuh secara normal. Pihaknya pun berharap jika trennya terus tumbuh baik maka akhir tahun diprediksi bisa mencapai target.

- Program subsidi gaji

Program ini sudah terealisasi sebesar 17,4 persen dari pagu anggaran Rp 37,8 triliun yang diberikan kepada 15,72 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta.

“Ini sama seperti program banpres produktif. Ini program yang baru diluncurkan penetrasinya sudah cukup baik kita sudah Salurkan 2 batch sekitar Rp 7 triliun lebih hampir Rp 8 triliun yang sudah kita salurkan untuk 2 batch,” jelasnya.

Sementara untuk tahap 3,4, dan 5 pihaknya akan mendorong agar penyalurannya bisa terealisasikan sampai akhir September ini, sehingga diharapkan ada penambahan dana yang tersalur Rp 8,8 triliun lagi yang bisa pihaknya salurkan akhir September 2020.

“Kita harapkan dengan demikian pertumbuhan ekonomi kita bisa kita bantu di kuartal ketiga dan sekali lagi ini juga bisa membuat masyarakat menjadi lebih nyaman untuk hidup di masa COVID ini,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya