Liputan6.com, Jakarta- Pesepak bola legendaris Belanda Ruud Gullit memperingatkan Manchester United dan pemain barunya, gelandang Donny van de Beek. Gullit khawatir Van de Beek akan gagal di MU.
Van de Beek baru dibeli MU di bursa transfer musim panas 2020 dari Ajax Amsterdam. Pria Belanda itu direkrut senilai 40 juta pound sterling.
Advertisement
MU menaruh harapan besar pada Van de Beek. Kehadiran Van de Beek membuat Setan Merah punya trio maut di lini tengah bersama Paul Pogba dan Bruno Fernandes.
Van de Beek sudah melakukan debut bersama MU pada laga uji coba akhir pekan kemarin. Pemuda 24 tahun itu menuai pujian meski MU kalah dari Aston Villa 0-1.
Walau kesan pertama cukup menjanjikan, Gullit khawatir karier Van de Beek di MU bisa bernasib seperti Davy Klaassen saat pindah ke Everton.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Komentar
“Saya penasaran dengan Donny van de Beek di Manchester United dan yang langsung terlintas di benak saya adalah dia harus berhati-hati agar tidak menjadi Davy Klaassen kedua," tulis Gullit pada kolomnya.
Klaassen merupakan pemain muda berbakat milik Ajax. Dia kemudian dibeli Everton pada tahun 2017. Klaassen gagal total di Everton. Klaassen cuma main tujuh kali dan bertahan semusim saja di Inggris sebelum dilepas ke Werder Bremen.
"Van de Beek adalah salinan Davy yang lebih muda dalam hal permainan. Dia memilih Everton, tetapi permainan dari keduanya bekerja paling baik di tim ofensif. Oleh karena itu, akan lebih mudah bagi Donny di United daripada Klaassen saat itu di Everton."
Advertisement
Bruno
Gullit tidak yakin Van de Beek akan langsung memegang peran sentral di lini tengah MU. Pasalnya, ada Bruno Fernandes yang kemungkinan jadi motor utama serangan The Red Devils. Gullit berharap MU tak salah menangani van de Beek.
“MU memainkan permainan di mana Donny bisa berkembang, tapi pada saat yang sama dia tetap bergantung pada sesama pemain sebagai pendukung. Dan bisakah dia bermain di tempat favoritnya? Karena sekarang diduduki oleh pemain internasional Portugis Bruno Fernandes. Sejak kedatangannya di musim dingin, dia mulai menjadi kunci permainan Manchester United."