Liputan6.com, Jakarta- NASA sedang mempertimbangkan untuk menyetujui dua misi sains planet pada April 2021 mendatang, dari empat proposal yang sedang ditinjau.
Venus termasuk dalam salah satu misi tersebut, yang menurut para ilmuwan yang terlibat dapat membantu menentukan apakah planet itu memiliki kehidupan atau tidak.
Advertisement
Pertimbangan misi ini diperkuat dari sebuah tim peneliti internasional, terkait temuan mereka pada bukti mikroba potensial yang berada di awan Venus yang sangat asam, yakni jejak fosfin.
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (17/9/2020), fosfin diketahui merupakan gas di Bumi yang dihasilkan oleh bakteri yang menghuni lingkungan bebas oksigen.
Temuan fosfin ini, memberikan bukti potensial yang kuat pada kehadiran kehidupan di luar Bumi.
Sebelumnya, pada Februari 2020 badan antariksa AS telah memilih empat misi yang diusulkan yang kini sedang ditinjau oleh panel NASA, dua di antaranya akan melibatkan penyelidikan robotik ke Venus.
Salah satu robot itu, yang disebut sebagai DAVINCI +, akan mengirim wahana ke atmosfer Venus.
Seorang astrobiologis yang bekerja pada proposal DAVINCI +, David Grinspoon mengatakan kepada Reuters,"Davinci adalah (robot) yang logis untuk dipilih jika Anda termotivasi untuk mengambil bagian dalam menindaklanjuti hal ini - karena cara untuk menindaklanjutinya adalah dengan pergi ke sana dan melihat apa yang terjadi di atmosfer".
Sementara itu, tiga proposal misi lainnya meliputi IVO, misi ke bulan aktif vulkanik Jupiter, lalu Io; Trident, yakni perjalanan untuk memetakan bulan es Neptunus, dan misi Triton dan VERITAS, yang merupakan misi kedua Venus yang akan berfokus pada pemahaman sejarah geologi planet.
NASA menyatakan bahwa pihaknya mungkin memilih satu atau dua misi.
Saksikan Video Berikut Ini:
Misi ke Venus Belum Menjadi Prioritas, Namun Didukung Kuat
Namun, pencarian kehidupan di tempat lain di tata surya hingga saat ini belum terfokus di Venus.
Faktanya, pada Juki 2020 NASA meluncurkan penjelajah generasi berikutnya untuk mencari jejak potensi kehidupan masa lalu di Mars.
Tetapi karena adanya temuan dari tim peneliti internasional itu, Administrator NASA Jim Bridenstine menyatakan bahwa "waktunya untuk memprioritaskan Venus."
Bridenstine mengatakan dalam pernyataannya, bahwa proses seleksi untuk misi potensial baru akan sulit.
"Tetapi saya tahu prosesnya akan adil dan tidak memihak," jelas Bridenstine.
David Grinspoon, yang juga berprofesi sebagai ilmuwan senior di Planetary Science Institute, menerangkan bahwa proses seleksi juga harus responsif terhadap penemuan ilmiah terkini.
"Jika ada misi ke Triton sebagai finalis, dan kemudian seseorang dengan teleskop mengamati, Anda tahu, seperti menemukan stadion sepak bola di Triton, maka boleh dibilang ya, kita harus mengirim misi ke sana," tutur Grinspoon.
Advertisement