Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi bola basket IBL 2020, Shopee Liga 1 2020, dan Liga 2 2020 akan kembali bergulir di tengah pandemi Covid-19. Kompetisi bergengsi tersebut rencananya akan dimulai pada Oktober mendatang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, telah memberikan lampu hijau bagi bergulirnya tiga kompetisi tersebut. Namun, pihak penyelenggara baik itu PSSI atau Perbasi diwajibkan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 di daerah.
Advertisement
“Para penyelenggara harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan Satgas Covid-19 di kabupaten/kota tempat diselenggarakannya pertandingan. Hal ini dilakukan supaya pertandingan bisa berjalan aman dan lancar,” ujarnya.
Lebih lanjut, koordinasi ini bisa meminimalisir celah-celah penyebaran virus yang timbul. Sehingga pihak penyelenggara ataupun Satgas Covid-19 bisa menanggulangi dengan cepat dan sigap.
Doni juga mengungkap kedua cabang olahraga ini sangat diminati masyarakat. Oleh karena itu, perlu perhatian ekstra dan pengawasan yang ketat agar berjalan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Kondisi Sehat
Selain melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19, Doni juga mengingatkan kepada penyelenggara untuk memastikan seluruh perangkat pertandingan dalam kondisi sehat. Ia mengatakan atlet atau peserta yang memiliki penyakit bawaan dianjurkan untuk tidak berpartisipasi.
Doni khawatir bila atlet atau panitia yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti diabetes, jantung, hipertensi akan terkena dampak buruk jika terjangkit Covid-19.
"85-92 persen angka kematian di tanah air adalah saudara-saudara kita yang punya penyakit bawaan seperti jantung, ginjal, diabetes, hipertensi, dll. Mereka sangat dianjurkan tidak ikut serta dalam kegiatan ini,” paparnya
Advertisement
Wajib Tes PCR
Seluruh perangkat pertandingan dalam kompetisi ini juga diwajibkan untuk menjalani tes PCR. Baik itu pemain, pelatih, ofisial pertandingan dan siapa pun yang terlibat.
“Kami akan memberikan dukungan penuh bagi penyelenggara, pemain dan unsur pendukung lainnya untuk melakukan tes swab,” ucapnya.
Kompetisi lanjutan ini memang penting, tetapi kesehatan seluruh perangkat pertandingan jauh lebih penting. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Doni berharap kompetisi nanti bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Penulis
Dzaky Nurcahyo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)