Liputan6.com, Jakarta Setengah tahun berlalu sejak kali pertama kasus infeksi Covid-19 di Indonesia diumumkan Presiden Jokowi, wabah Corona belum ada tanda mereda. Masyarakat termasuk kalangan artis khawatir. Salah satunya, Laura Basuki.
Laura Basuki mengambil kebijakan, apa pun yang bisa dibeli daring, dilakukan lewat jalur daring. Laura Basuki sebisa mungkin menghindari transaksi tunai atau menggunakan kartu gesek.
Baca Juga
Advertisement
Awalnya, dengan beraktivitas dari rumah, Laura Basuki menyangka bisa menghemat pengeluaran. Rupanya tidak juga. Di rumah saja, membuat Laura Basuki punya waktu lebih banyak buat mengunjungi toko daring.
Pengeluaran Impulsif
“Aku tipe yang tadinya mikir kalau di rumah saja akan lebih irit, karena enggak ada pengeluaran impulsif. Ternyata salah juga. Di rumah jadi punya banyak waktu untuk scrolling untuk lihat-lihat barang-barang,” cerita Laura Basuki.
Yang terjadi kemudian, bintang film Haji Backpacker dan Susi Susanti Love All membeli barang-barang yang benar dibutuhkan sampai yang tidak penting. Laura Basuki lantas mengungkap momen paling boros selama wabah.
Advertisement
Akhirnya Terbeli Tuh...
“Akhirnya terbeli tuh dari barang yang butuh sampai enggak butuh. Kayak anak sekolah dari rumah harus beli printilan meja kursi untuk dia belajar,” Laura Basuki membeberkan.
“Aku beli tripod, sandaran telepon, ring light untuk pekerjaan yang online-online begitu sih. Akhirnya ada kebutuhan baru,” ungkap artis kelahiran Jerman, 9 Januari 1988. Itu belum termasuk belanja makanan.
Kala Bosan Masak Sendiri
“Momen paling boros selama pandemi, ada masa di mana bosan masakan sendiri akhirnya pesan makanan dari luar. Itu tuh kalau dihitung, ternyata pesan makanan dari luar juga menguras dompet,” ia menyambung tanpa berkenan menyebut nominal.
Laura Basuki menyampaikan ini dalam gelar wicara virtual “Pembayaran Contactless, Tren yang Diminati di Era Digital” bersama Visa dan Bank Mandiri, pada Kamis (17/9/2020).
Advertisement
Lebih Higienis Selama Wabah
Dalam acara itu, President Director PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, membeberkan studi terbaru Visa yang menyebut, 62 persen konsumen Indonesia memilih membayar dengan kartu kredit, debet, dan aplikasi, ketimbang uang tunai saat berbelanja.
“Mereka mulai terbiasa melakukan transaksi contactless buat kebutuhan sehari-hari. Karenanya kami akan memperluas awareness, adopsi, dan penggunaan kartu contactless agar masyarakat makin aman, nyaman, dan minim kontak selama wabah serta di masa mendatang,” urai Riko.
Laura Basuki menambahkan, “Ke depan, teknologi memudahkan masyarakat untuk melakukan banyak hal termasuk transaksi. Lebih praktis, aman, dan di masa wabah seperti sekarang, contactless terasa lebih higienis.”