Ada Keluarga Guru Terinfeksi COVID-19, Dua SMAN di Situbondo Lockdown

Penutupan sementara dua SMA negeri itu bukan karena tenaga pengajar yang terpapar COVID-19, tetapi keluarga dari guru atau tenaga pengajar.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2020, 18:44 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Imbas ada keluarga dari guru atau tenaga pengajar yang terpapar COVID-19, Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso membawahi Situbondo meminta dua sekolah menengah atas negeri (SMAN) di Situbondo, Jawa Timur tutup sementara.

"Kami memperoleh laporan Selasa, 15 September 2020 mengenai adanya keluarga tenaga pengajar yang terpapar virus corona, sehingga sejak Rabu, 16 September kemarin dua sekolah tersebut kami minta lockdown," tutur Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso membawahi Situbondo Sugiyono Eksantoso di Situbondo, Kamis, (17/9/2020), seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, penutupan sementara dua SMAN di Situbondo tersebut sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan dikhawatirkan menjadi klaster baru.

Ia mengatakan, dua sekolah yang ditutup sementara adalah SMA Negeri 1 Asembagus dan SMA Negeri 1 Kapongan. Selain siswa untuk sementara belajar dari rumah atau secara daring, semua guru juga tidak boleh ke sekolah selama dua pekan (14 hari).

"Sementara kami minta dua SMAN di Situbondo lockdown dua minggu dan selama itu pula semua guru kami larang datang ke sekolah. Kami tidak ingin ada klaster baru," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Ada Keluarga dari Guru yang Terpapar COVID-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Sugiyono menuturkan, penutupan sementara dua SMA negeri itu bukan karena tenaga pengajar yang terpapar COVID-19, tetapi keluarga dari guru atau tenaga pengajar.

"Jadi, bukan gurunya langsung yang terpapar, tapi keluarga dari tenaga pengajar yang terpapar virus corona," ujar dia.

Sejumlah SMA/SMK negeri di Situbondo sejak pertengahan Agustus 2020 telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Satgas Penanganan COVID-19 tidak mengeluarkan rekomendasi atau sertifikat kepada sekolah yang tidak memenuhi protokol kesehatan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya