Liputan6.com, Jakarta Tercatat ada 11 kabupaten/kota dengan kasus aktif COVID-19 lebih dari 1.000, yang mana tertinggi diduduki Kota Semarang. Data ini dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sampai 13 September 2020.
"Ada kabupaten/kota dengan kasus aktif lebih dari 1.000 kasus," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Advertisement
Ke-11 kabupaten/kota dengan kasus aktif COVID-19 lebih dari 1.000 kasus, antara lain:
1. Kota Semarang 2.591
2. Kota Medan 1.475
3. Kota Bekasi 1.407
4. Kota Makassar 1.396
5. Jakarta Utara 1.124
6. Jakarta Pusat 1.109
7. Jakarta Barat 1.090
8. Kabupaten Bekasi 1.080
9. Jakarta Timur 1.071
10. Kota Surabaya 1.070
11. Kota Pekanbaru 1.023
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Sumbang 26 Persen Kasus Aktif
Wiku menambahkan, 11 kabupaten/kota dengan kasus aktif lebih dari 1.000 dilihat dari jumlah penduduk yang padat.
"Dari segi demografi, memang 11 kabupaten/kota ini punya jumlah penduduk yang padat. Dan termasuk kota besar dengan kasus aktif yang menyumbang 26 persen dari total kasus aktif COVID-19 di Indonesia saat ini," tambahnya.
"Apabila kita perhatikan pada 11 kabupaten/kota dengan proses (angka) penyembuhannya maksimal. Maka, jumlah kasus aktif ini akan turun."
Advertisement
Kasus Aktif Cenderung Turun
Walaupun ada kabupaten/kota dengan kasus aktif yang tinggi, kasus aktif COVID-19 di Indonesia cenderung mengalami penurunan setiap minggunya.
"Kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari kasus aktif dunia, sekitar 24,4 persen, sedangkan kasus aktif dunia itu 24,6 persen. Ini bergerak fluktuatif dan kita harus bisa menekan betul bahwa kasus aktif berada di bawah rata-rata dunia," jelas Wiku.
Dari 514 kabupaten/kota, proporsi terbanyak adalah kabupaten/kota dengan 1 sampai 50 kasus aktif, yaitu ada 292 kabupaten/kota atau 56,8 persen.
"Selama ini kita selalu melihat angka kasus kumulatif yang dari waktu ke waktu selalu meningkat, bertambah sedikit atau bertambah banyak. Ini karena merupakan kasus kumulatif sejak Maret-September 2020," lanjut Wiku.
"Namun, rata-rata kasus aktif menurun setiap bulannya. Pada Maret, kasus aktif 91,26 persen menjadi 28,26 persen pada Agustus."