11 Pos Lintas Batas Negara akan Dibangun hingga 2021

Pembangunan kawasan perbatasan bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Sep 2020, 09:45 WIB
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang berada di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus melanjutkan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu disertai dengan sarana/prasarana penunjang dan jalan perbatasan pada 2021. Rencananya, ada 11 PLBN yang bakal dikerjakan hingga tahun depan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan kawasan perbatasan bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan kesenian.

"Seperti di PLBN Skouw (Jayapura) yang menjadi pilot project, terdapat sebanyak 456 kios yang sudah siap dimanfaatkan. Kemudian di PLBN Motamasin (NTT) dibangun amfitheater sebagai pertunjukan hiburan dan kesenian," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).

Lebih lanjut, Menteri Basuki menyampaikan, di sepanjang 2020 hingga 2021, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya membangun 11 PLBN Terpadu dengan total anggaran sebesar Rp 2,27 Triliun.

"Dari 11 PLBN tersebut, satu yang selesai yakni PLBN Sota di Merauke karena memang dibangun tahun 2019," terangnya.

Sementara 10 PLBN lainnya yang dibangun adalah PLBN Serasan di Kepulauan Riau. Selanjutnya 2 PLBN berada di Kalimantan Barat yakni Jagoi Babang dan PLBN Sei Kelik. Lalu 3 PLBN dibangun di Kalimantan Utara yakni PLBN Long Nawang, PLBN Long Midang dan PLBN Sei Pancang.

PLBN lain yang dibangun berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni PLBN Labang, PLBN Napan serta PLBN Oepoli. Pembangunan PLBN terakhir yang dibangun tahun ini adalah PLBN Yetetkun di Papua.

 

Saksikan video di bawah ini:


Sesuai Inpres

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu. Dok PUPR

Pembangunan 11 PLBN ini telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan. Menteri Basuki menyatakan, pembangunan 10 PLBN tersebut ditargetkan selesai semua pada akhir Desember 2021.

Dalam mendukung infrastruktur wilayah perbatasan, Kementerian PUPR tidak hanya membangun PLBN tetapi juga akses jalan untuk mempermudah mobilitas barang, jasa, dan manusia.

Di kawasan perbatasan Kalimantan dibangun jalan perbatasan sepanjang 1.910 km, dengan kondisi belum tembus sepanjang 84,05 km di Kalimantan Utara. Perbatasan NTT dibangun jalan sepanjang 179,63 km dengan kondisi seluruhnya telah tembus, dan di Papua dibangun jalan 919,16 km dengan kondisi menyisakan 179,08 km belum tembus.

Selama periode 2016-2020, Kementerian PUPR telah menyelesaikan tahap I pembangunan 7 PLBN, yakni 3 di kawasan perbatasan Kalimantan (PLBN Aruk, Entikong, dan Badau), 3 di kawasan NTT (PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini), dan 1 kawasan perbatasan Papua (PLBN Skouw). Total alokasi anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 2,5 Triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya