Liputan6.com, Jakarta - Facebook bakal melakukan tindakan kepada kelompok penyebar ujaran kebencian atau hoaks di platform buatan Mark Zuckerberg ini. Media sosial paling populer ini bakal menggunakan kecerdasan buatan.
Wakil Presiden Teknik Facebook, Tom Alison mengatakan, standar komunitas Facebook berlaku untuk grup publik atau pribadi. Alat deteksi untuk menangkal ujaran kebencian dan hoaks ini berlaku untuk keduanya.
Advertisement
"Orang-orang beralih ke Grup Facebook untuk terhubung dengan orang lain dengan minat yang sama. Tetapi, mereka tetap harus mengikuti aturan yang diterapkan Facebook untuk semua," katanya dalam postingan di blog, Kamis (17/7/2020).
Facebook menggunakan kecerdasan buatan untuk secara otomatis memindai postingan, bahkan dalam grup pribadi. Media sosial itu akan menghapus laman yang berulang kali melanggar peraturan atau melanggar standar jejaring sosial.
Alison juga mengatakan, Facebook sudah menghapus sekitar 1,5 juta konten dari berbagai grup karena melanggar kebijakan tentang kebencian secara terorganisir. Tercatat, sebanyak 91 persen unggahan itu merupakan hasil sistem perangkat lunak otomatis.
12 Juta Ujaran Kebencian
Dalam periode setahun ini, Facebook juga sudah menghapis sekitar 12 juta konten dalam grup karena ujaran kebencian. "Sebanyak 82 persen di antaranya merupakan ujaran kebencian yang bersifat profokatif," kata Alison.
Berdasar aturan yang diperketat mulai hari Kamis kemarin, administrator atau moderator kelompok grup itu, yang dihapus karena melanggar aturan, akan diblokir sementara dari pembentukan grup baru di Facebook.
Dalam tulisan di blog, Alison menyebut Facebook bakal mengambil langkah lebih keras kepada grup yang membuat anggotanya menjadi berpikir sama. Facebook juga memperketat aturannya.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.