PKB Gelar Tahlil, Doa Bersama dan Qunut Akbar untuk Dokter dan Tenaga Medis

Secara khusus, tahlil dan doa bersama ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang telah gugur dalam tugas.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Sep 2020, 10:21 WIB
Tim dokter bersiap melakukan pengecekan persiapan ruang modular di RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta DPP Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar Tahlil, Doa Bersama, dan Qunut Akbar untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada Jumat (18/9/2020) sore.

Tahlil, Doa, dan Qunut Akbar ini dipusatkan di Kantor DPP PKB di Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, disiarkan secara live melalui  medsos resmi @DPP_PKB.

"Kegiatan tahlil, doa, dan qunut akbar ini difokuskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan se-Indonesia yang berada di garda terakhir penanganan pasien Covid-19, baik yang masih terus berjuang di rumah sakit seluruh Indonesia, lebih-lebih yang sudah wafat terlebih dulu meninggalkan kita. Semoga Allah menerima amal ibadah mereka," ujar Wasekjen DPP PKB dan Penanggungjawab kegiatan, Anggia Erma Rini, Jumat (18/9/2020).

Anggia menegaskan bahwa mendoakan para pejuang pandemi adalah ikhtiar yang tidak kalah penting selain melakukan ikhtiar medis dan ikhtiar dari sisi kesehatan.

"Mengetuk pintu langit dengan terus-menerus memanjatkan doa yang ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan, baik yang masih terus berjuang, maupun yang sudah wafat mendahului kita, adalah cara dan tradisi NU dan PKB yang tidak kalah urgen dalam menyikapi wabah Covid-19" kata Anggia.

Secara khusus, tahlil dan doa bersama ditujukan untuk para dokter dan tenaga kesehatan yang telah gugur dalam tugas.

"Pahala doanya kita khususkan untuk arwah para dokter dan tenaga kesehatan yang wafat. Semoga mendapat maghfirah, dan wafatnya bernilai syahid di sisi Allah. Sementara qunut nazilah adalah ikhtiar doa kita tiada henti kepada Allah agar pandemi dapat segera berakhir," kata Anggia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ajak Masyarakat Mendoakan

6 Potret Perjuangan Tenaga Medis Saat Rawat Pasien, APD Hingga Basah Kuyup (sumber: Instagram.com/dompetdhuafaorg)

Menurut Ketum Pimpinan Pusat Fatayat NU ini, banyak masjid-masjid di seluruh Indonesia selama pandemi membaca qunut nazilah di setiap sholat fardlu berjamaah, Magrib, Isya, dan Subuh.

Anggia mengajak segenap komponen bangsa bersatu-padu ikut memanjatkan doa bersama agar para dokter dan tenaga kesehatan tidak pernah lelah serta dikaruniai kesehatan prima dalam mengurus dan merawat pasien Covid-19.

"Setelah ikhtiar lahir dengan memakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan seterusnya, maka ikhtiar batin tidak boleh juga ditinggalkan. Keduanya harus seimbang, sebab pada dasarnya pandemi ini kehendak Allah semata. Itulah esensi Doa dan Qunut Akbar ini," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya