Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa pandemi COVID-19 mengingatkan peran besar tenaga kesehatan bagi keselamatan pasien itu sendiri.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers terkait Hari Keselamatan Pasien Sedunia yang jatuh pada Kamis kemarin.
Advertisement
Dikutip dari laman WHO pada Jumat (18/9/2020), Tedros mengatakan bahwa apabila tak ada keamanan pada pasien, maka tak ada perawatan.
Ia menyebut, selama ribuan tahun hingga saat ini, kedokteran memiliki prinsip "primum non nocere" atau "yang pertama adalah tidak membahayakan."
"Prinsip itu sama benarnya hari ini seperti di zaman Hipokrates. Tidak ada yang boleh dirugikan saat mencari perawatan," kata Tedros. Ia menambahkan, salah satu kunci untuk menjaga keamanan pasien adalah dengan menjaga keamanan tenaga kesehatan.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Menjaga Nakes Berarti Menjaga Pasien
"Pandemi COVID-19 telah mengingatkan kita semua tentang peran penting yang dimainkan petugas kesehatan untuk meringankan penderitaan dan menyelamatkan nyawa."
Tedros mengatakan bahwa secara global, sekitar 14 persen kasus COVID-19 yang dilaporkan ke WHO terjadi di kalangan tenaga kesehatan.
Bahkan di beberapa negara, temuan bisa mencapai 35 persen meski datanya terbatas apakah mereka terinfeksi di tempat kerja atau lingkungan lainnya.
"Ini bukan hanya soal risiko infeksi. Setiap hari, petugas kesehatan mengalami stres, kelelahan, stigma, diskriminasi, bahkan kekerasan," kata mantan Menteri Kesehatan dan Luar Negeri Ethiopia itu.
"Memastikan petugas kesehatan aman, terlindungi, dan dipersiapkan dengan baik juga melindungi orang yang mereka layani," ujarnya.
Advertisement