Liputan6.com, Jayapura - Helikopter milik PT National Utility Helicopters (NUH) dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan menuju Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Kepala Kantor SAR Biak Gusti Anwar Mulyadi mengatakan, sinyal alat penentu lokasi pesawat (Emergency Locator Transmitter/ELT) dari helikopter tersebut tidak terdeteksi.
Advertisement
Menurut dia, alat pendeteksi milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Australia tidak menangkap sinyal dari perangkat suar penentu lokasi pesawat dari helikopter yang mengangkut bahan makanan dari Nabire itu.
"Belum dipastikan apa penyebabnya," katanya dikutip Antara, Jumat (18/9/2020).
Gusti, yang baru tiba di Nabire untuk memimpin operasi pencarian helikopter mengatakan, upaya pencarian rencananya dilanjutkan hari ini. Namun, wilayah di sekitar Baya Biru berkabut.
Kalau kondisi cuaca mendukung, ia melanjutkan, dua helikopter dari Enarotali dan Timika akan dikerahkan untuk mendukung upaya pencarian.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Diduga Mendarat Darurat di Paniai
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Nabire, AKBP Sonny Tampubolon, mengatakan tim SAR gabungan yang terbang dari Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai, melihat heli nahas tersebut dari ketinggian.
Helikopter jenis Bell 212 milik PT National Utility Helicopters (NUH) yang dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan dari Nabire menuju Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, itu diduga mendarat darurat di wilayah Paniai.
Helikopter milik PT NUH dengan pilot Capt. Endy Nawalaga, kopilot Capt. Erik Kurniawan, dan kru M Aswar Jamal berangkat dari Nabire pada Kamis (17/9/2020) pukul 10.47 WIT menuju Baya Biru. Helikopter itu dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 13.30 WIT.
Pesawat milik Smart Air dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan melewati rute yang diperkirakan dilalui helikopter pengangkut bahan makanan tersebut. Namun, tanda-tanda keberadaan helikopter tidak ditemukan.
Advertisement