Liputan6.com, Jakarta - Direktur FBI Christopher Wray memperingatkan adanya ikut campur Rusia dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS 2020, dengan aliran informasi salah yang ditujukan untuk merusak calon dari Demokrat yakni Joe Biden, serta melemahkan kepercayaan Amerika dalam proses pemilihan.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman The Guardian, Jumat (18/9/2020), pihak Rusia juga berusaha untuk melemahkan apa yang dilihatnya sebagai pembentukan anti-Rusia di AS.
Hal itu diungkapkan Wray kepada komite keamanan dalam negeri Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat dalam sidang di Capitol Hill.
Dia mengatakan, kekhawatiran terbesarnya adalah "pukulan telak dari informasi yang salah" yang dia khawatirkan dapat merusak kepercayaan hasil pemilu 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Campur Tangan Rusia
Wray berulang kali berbicara terkait hal ini kepada komite DPR, dengan mengatakan bahwa biro tersebut berkomitmen untuk memblokir upaya campur tangan tersebut dalam Pilpres 2020.
Dia secara khusus mengatakan, biro tersebut telah menyaksikan "upaya yang sangat aktif oleh Rusia untuk mempengaruhi pemilihan kita pada 2020".
Agen Rusia, kata Wray, sebagian besar berusaha mempengaruhi pemilu melalui "pengaruh asing yang memfitnah", seperti media sosial, media pemerintah, dan penggunaan proxy.
Dia mencatat upaya Rusia dimaksudkan "terutama untuk merendahkan wakil presiden Joe Biden dan apa yang dianggap Rusia sebagai bentuk anti-Rusia".
Kesaksian Wray mengikuti peringatan yang sebelumnya juga dikatakan direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional bahwa Rusia, China, dan Iran semuanya berusaha ikut campur dalam pemilihan pada November 2020 mendatang.
Advertisement