Liputan6.com, Kampar - Pendemi Covid-19 di Riau dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu tak membuat produktivitas tandan buah segar (TBS) sawit PT Perkebunan Nusantara V menurun. Malahan makin meningkat dan mencatat rekor pada semester pertama tahun 2020.
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa menjelaskan, panen TBS sawit di Bumi Lancang Kuning mencapai 23,9 ton per hektare. Angka ini diklaim sebagai tertinggi sejak PTPN V beroperasi di Riau.
Baca Juga
Advertisement
"Ini menjadi prestasi manis tahun ini," kata Jatmiko di sela-sela kunjungan kerjanya ke unit Kebun Tamora, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.
Jatmiko menjelaskan, PTPN V menjadi salah satu anak perusahaan Perkebunan Nusantara dengan torehan kinerja positif tahun ini. Ragam prestasi telah diukir oleh perusahaan kebun sawit dan karet ini.
Misalnya, unit Kebun Tamora di Kampar dengan raihan penghargaan prestisius. Unit kerja dengan komoditas sawit dan karet ini menjadi kebun sawit terbaik pertama di lingkungan PTPN Group seluruh Indonesia.
Untuk komoditas karet, Kebun Tamora memperoleh terbaik kedua, di antara perkebunan milik pemerintah. Di sisi lain, PTPN V juga mendapatkan penghargaan pabrik kelapa sawit terbaik empat di Holding Perkebunan Nusantara.
Jatmiko menyatakan pihaknya perusahaan terus melakukan perbaikan, penerapan standar operasional ketat serta mengutamakan keakuratan data. Keakuratan data sangat diperhatikan PTPN V dengan mengembangkan data berbasis teknologi.
"Tujuannya meningkatkan efektivitas pengawasan, selain itu senantiasa meletakkan perbaikan menjadi landasan tata nilai yang dianut," sebut Jatmiko.
Jatmiko berharap prestasi ini menjadi pelecut dan motivasi bagi segenap karyawan serta manajemen Kebun Tamora. Unit kebun lainnya juga diminta mempertahankan kinerja positif serta berbuat lebih baik ke depannya.
"Mari terus berdoa dan berusaha, teman-teman manajer, tolong terus support dan dikawal," ujarnya.
Jatmiko berpesan kepada karyawan agar tetap melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di perusahaan. Perusahaan juga menerbitkan regulasi ketat berupa pembatasan dan pemeriksaan akses keluar masuk.
"Kemudian menyediakan fasilitas-fasilitas pencegahan seperti tempat cuci tangan, disinfektan chamber, penyemprotan disinfektan serta pemberian masker, vitamin, dan obat-obatan bagi seluruh karyawan," terang Jatmiko.