Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) kian terus bertambah dan memakan korban baru. Tak sedikit dokter atau tenaga medis yang terlibat langsung dalam proses pengobatan kemudian harus bertukar peran jadi pasien.
Namun, situasi itu tampaknya tidak terjadi di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Kepala Staf Kogabwilhan I Safrudin Noor mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan adanya tenaga medis yang ikut terinfeksi wabah tersebut.
Advertisement
Menurut dia, salah satu faktor yang membuat tenaga medis di Pulau Galang aman dari penyebaran corona lantaran posisi tempat tidurnya yang berjauhan dengan punya pasien.
"Memang betul di Rumah Sakit Infeksi Pulau Galang sampai sekarang tidak ada tenaga medis yang terinfeksi. Kemungkinan besar ini disebabkan karena tempat tidur tenaga medis dan pasien itu berjauhan," kata Safrudin dalam sesi teleconference, Jumat (18/9/2020).
Faktor kedua, ia menyebutkan, mayoritas tenaga medis di RS Covid-19 Pulau Galang juga kerap bekerja pulang-pergi dari tempat tinggalnya yang berada di pulau lain.
"Kedua, tenaga medis bisa juga dengan keluarga. Kebanyakan beda pulau," ungkapnya.
Selain itu, Safrudin menambahkan, faktor iklim juga memainkan peran penting atas mitigasi dampak Covid-19 terhadap para tenaga medis di sana. Pulau Galang disebutnya masih memiliki ruang terbuka cukup dan terberkahi oleh sinar matahari yang baik.
"Ketiga, di pulau Galang ini udaranya terbuka, udaranya bersih. Sehingga tenaga medis juga leluasa untuk olahraga, kena matahari, karena yang buat mencegah covid salah satunya kalau kita berjemur sambil olahraga," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
RS Covid-19 Pulau Galang Roboh Diterjang Angin, Kementerian PUPR Turun Tangan
Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (16/9/2020) dini hari diterjang angin kencang. Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan pada bangunan di rumah sakit tersebut.
Kabar tersebut rupanya belum banyak tersiar. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga yang terlibat dalam pembangunan awal fasilitas observasi dan karantina pengidap virus corona, mengaku belum mendapatkan kabar tersebut.
Namun, Danis menyatakan, Kementerian PUPR nanti bakal ikut turun tangan guna membenahi kerusakan Rumah Sakit RS Covid-19 Pulau Galang. "Iya, nanti kita betulkan," kata Danis kepada Liputan6.com, Kamis (17/9/2020).
Terkait alokasi pembiayaannya seperti apa, Danis mengatakan dirinya harus memantau terlebih dahulu bagaimana kerusakan yang terjadi di tempat tersebut.
Sebelumnya, dikabarkan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang dihantam angin kencang pada Rabu dini hari kemarin. Akibatnya, atap serta dinding gedung karantina 240 copot dan berterbangan.
"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang. Dan pada pukul 2.30 WIB seng berterbangan semua, di bangunan karantina 240," ujar Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan.
Advertisement
Pasien Dipindahkan
Gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif Covid-19 itu rusak, sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya. Khairul menyampaikan, tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden tersebut.
Dia mengutarakan, bangunan karantina pasien tanpa gejala itu berlokasi berhadapan dengan alam terbuka, sehingga angin mudah menerjang.
"Karena berbatasan langsung dengan alam terbuka, sehingga enggak ada penahan angin mungkin. Kalau yang di ruang 50 aman," ungkapnya.
Pihaknya langsung berupaya memperbaiki bagian yang copot. Namun, kondisi bahan tersebut tidak bisa digunakan kembali karena rusak.
"Hari ini kami laporkan ke bagian pemeliharaan vendornya.kami masih ada kontrak kerja, karena itu belum sampai enam bulan," terang dia.