Melbourne - Mahasiswa internasional di Australia yang berlokasi di negara bagian Victoria mendapat angin segar untuk bisa kembali bekerja. Pasalnya, wilayah Victoria di luar Melbourne sudah melonggarkan lockdown terkait COVID-19.
Dilansir ABC Australia, Jumat (18/9/2020), sektor perhotelan adalah salah satu sumber pendapatan terbesar bagi mahasiswa internasional yang bekerja paruh waktu. Namun, sejak pandemi COVID-19, mahasiswa internasional yang tidak memenuhi syarat untuk mendapat tunjangan uang 'JobKeeper' dan 'JobSeeker' tidak dapat lagi bekerja di sektor itu.
Survei terbaru menemukan 70 persen dari 6.000 partisipan yang terdiri dari mahasiswa internasional dan pekerja migran, kehilangan pekerjaan mereka di tengah pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Lebih dari setengah jumlah partisipan survei mengaku masalah keuangan mereka akan memburuk di akhir tahun ini.
Ribuan mahasiswa internasional menyesalkan kebijakan Pemerintah Australia yang tidak memasukkan mereka dalam penyediaan paket bantuan dana di tengah pandemi.
Seorang yang terdampak adalah Rushmitha Konreddy, mahasiswi internasional di Federation University di Ballarat. Sejak beberapa bulan yang lalu, mendapat bantuan dari 'dapur komunitas' yang memberikan makanan gratis di universitasnya.
"Itu sangat membantu kami, namun kami juga masih harus mencari pekerjaan; saya sedang berusaha mencarinya saat ini," kata dia.
Rushmita sempat bekerja di restoran sebagai pelayan dan pembuat minuman, namun kehilangan jam kerja sejak pandemi.
"Waktu itu saya takut sekali kehilangan pekerjaan saya. Ini masih enimbulkan stress mental bagi saya sampai sekarang," ungkap Rushmita.
"Stres mental ini mengganggu saya ketika mengerjakan tugas."
Besar harapannya pelonggaran aturan pandemi ini akan membuka peluang bekerja di dunia perhotelan seperti dulu kala.
"Saya berusaha keras, melamar setiap pekerjaan yang membuka lowongan online dan harapannya saya akan menemukannya," kata Rushmita yang tinggal di Australia sejak Juli tahun lalu.
"Harapannya, semua orang akan mendapatkan kembali pekerjaan mereka dan semua orang segera bahagia."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dunia Bisnis Optimistis
Hotel dan pusat penyelenggara acara Mercure di Ballarat saat ini mempekerjakan 30 karyawan yang dibantu oleh skema 'JobKeeper'.
Simon Monk, Manager Umum hotel tersebut mengatakan skema ini telah menolong mereka agar tetap aktif selama beberapa bulan terakhir.
"Semua karyawan yang memenuhi syarat untuk mengakses JobKeeper dijaga agar tetap sibuk," kata Simon.Meski para karyawan sempat kekurangan aktivitas di awal pandemi, mereka sudah semakin sibuk sekarang.
"Kami sudah mengecat setiap kamar akomodasi, dan melakukan banyak kegiatan di taman seperti bersih-bersih dan hal lainnya."
Sayangnya, mahasiswa internasional dan pekerja migran yang bekerja di sana sebelum pandemi COVID-19, tidak tertolong karena tidak dapat mengakses tunjangan uang 'JobKeeper'.
"Dan banyak dari mereka hanya sementara, sehingga belum bekerja cukup lama untuk memenuhi syarat."
Walau demikian, Simon berharap penambahan jam operasi hotel dapat membuka ruang bekerja lagi untuk mereka berkat pelonggaran lockdown.
"Dengan ini kami akan membuka hotel lebih lama dan semoga dapat menarik kembali karyawan lama yang belum bisa mengakses JobKeeper, atau orang lain di Ballarat yang mencari pekerjaan," ucapnya.
"Waktu tidak ada yang tahu, tapi kami optimis akan sampai ke tahap itu."
Advertisement