Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto membeberkan realisasi anggaran PEN hingga hari ini, Jumat (18/9/2020).
Dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun, anggaran PEN sudah tersalurkan 36,6 persen atau sekitar Rp 254,4 triliun. Airlangga juga merinci realisasi serapan anggaran PEN ini mulai dari sektor kesehatan hingga dukungan UMKM.
Advertisement
"Program kesehatan realisasinya 33,47 persen atau Rp 18,45 triliun dari pagu Rp 87,5 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/9/2020).
Kemudian, anggaran perlindungan sosial sudah terealisasi sebesar 57,49 persen atau mencapai Rp 134,4 triliun dari pagu Rp 203,91 triliun.
Untuk Sektoral K/L dan Pemda, anggarannya sudah terserap sebesar 49,26 persen atau sekitar Rp 20,53 triliun.
"Kemudian, insentif usaha terserap 18,43 persen atau sekitar Rp 22,23 triliun, dan dukungan UMKM sudah tersalurkan 41,34 persen atau sebesar Rp 58,74 triliun," ujar Airlangga.
Airlangga juga memastikan alokasi anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun bisa tersalurkan 100 persen dengan komposisi realokasi ke 6 kelompok kegiatan.
"Potensi penyerapan sampai akhir tahun 2020, untuk anggaran kesehatan, dari Rp 87,5 triliun diperkirakan realisasinya mencapai Rp 84,02 triliun," katanya.
Demikian pula dengan perlindungan sosial yang diperkirakan ada kenaikan dari anggaran Rp 203,91 triliun menjadi Rp 242,01 triliun.
Lalu, realisasi anggaran Sektoral K/L dan Pemda diperkirakan turun dari Rp 106,11 triliun menjadi Rp 71,54 triliun. Untuk dukungan UMKM sedikit meningkat dari anggaran Rp 123,46 triliun menjadi Rp 128,05 triliun.
"Kemudian untuk pembiayaan korporasi dari Rp 53,6 triliun diperkirakan akan menjadi sebesar Rp 49,05 triliun," kata Airlangga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ketua Satgas PEN Yakin Banpres Rp 22 Triliun Tersalurkan Semua di Akhir September
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin, mengatakan anggaran Bantuan Presiden Produktif (Banpres Produktif) sebesar Rp 22 triliun ditargetkan bisa tersalurkan semua di akhir September 2020.
“Dalam waktu yang singkat 1 bulan lebih sedikit kita sudah bisa menyalurkan Rp 13 triliun dan diharapkan bukan di Desember tapi mungkin September pun kita bisa dekati angka tersebut, dan program ini adalah merupakan salah satu program unggulan,” kata Budi dalam konferensi pers perkembangan Realisasi Anggaran dana PEN, Rabu (16/9/2020).
Target itu bertujuan untuk mengejar target penyaluran anggaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 100 triliun bisa tercapai di akhir bulan September atau di kuartal III 2020.
“Kita harapkan dalam dua minggu ini program banpres produktif bisa menyalurkan sebesar Rp 8,6 triliun lagi. Jadi kita sedang bekerja keras bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Pak Teten Masduki agar dalam dua minggu terakhir kita bisa menyalurkan tambahan Rp 8,6 triliun,” ungkapnya.
Dimana Program Banpres produktif pertama kali diluncurkan pada 24 Agustus 2020, dengan anggaran Rp 22 triliun hingga kini baru terealisasi Rp 13 triliun atau 61 persen yang disalurkan ke 9,1 juta pelaku UMKM yang terdampak pandemi covid-19.
“Kita harapkan dengan demikian pertumbuhan ekonomi kita bisa kita bantu di Kuartal ketiga dan sekali lagi ini juga bisa membuat masyarakat menjadi lebih nyaman untuk hidup di masa COVID ini,” ungkapnya.
Budi menegaskan kembali pihaknya sebagai Satgas pemulihan dan transformasi ekonomi tugasnya adalah mendukung Satgas Kesehatan karena tanpa pulihnya kembalinya sektor kesehatan akan sulit untuk sektor ekonomi bangkit kembali.
“Oleh karena itu prioritasnya seperti yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden adalah sektor kesehatan harus ada di depan. kami mendukung sektor kesehatan oleh karena jangan lupa selalu untuk pemakaian masker mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkasnya.
Advertisement