Liputan6.com, Maine- Sebuah acara pernikahan di pinggiran Maine, AS telah menjadi lokasi penularan Virus Corona COVID-19 dan menjadikannya peristiwa "Superspreader".
Dilaporkan AFP, Jumat (18/9/2020), setidaknya 7 orang telah meninggal dunia akibat COVID-19 dan 177 orang lainnya terinfeksi yang terkait dengan acara tersebut.
Advertisement
Digelar pada awal Agustus 2020, acara pernikahan itu dihadiri oleh 65 tamu, dan melanggar aturan pembatasan di wilayah Maine di mana pertemuan besar hanya bisa dihadiri oleh 50 orang.
Acara berawal dari upacara pernikahan di sebuah gereja setempat diikuti dengan resepsi di sebuah hotel bernama Big Moose Inn.
Kedua lokasi acara tersebut terletal di dekat kota Millinocket, yang populasinya hanya sebanyak 4.000 orang.
10 hari kemudian, sekitar 24 orang yang terkait dengan acara pernikahan itu dinyatakan positif COVID-19 dan membuat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Maine memutuskan untuk membuka penyelidikan.
Sedikitnya tujuh orang terkait klaster penularan di acara itu, meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19, menurut Direktur CDC Maine, Nirav Shah.
Namun, ia mengatakan bahwa tujuh orang tersebut tidak hadir secara langsung dalam acara pernikahan itu.
Kendari demikian, para pelacak kontak menghubungkan pernikahan itu dengan beberapa hotspot Virus Corona COVID-19 di seluruh wilayah Maine.
Saksikan Video Berikut Ini:
Temuan dari Pelacakan
Salah satu pelacakan, dilakukan di 80 kasus COVID-19 yang berada di sebuah penjara yang berjarak 230 kilometer jauhnya.
Hingga akhirnya para pelacak menemukan bahwa salah satu sipir penjara menghadiri acara pernikahan itu.
Sementara itu, 10 dugaan kasus COVID-19 lainnya terdeteksi di sebuah gereja Baptist di daerah yang sama. Kemudian 39 infeksi - dan enam kematian - terjadi di sebuah panti jompo yang berjarak 160 kilometer dari Millinocket.
Kabar tersebut pun menjadi peringatan yang tajam bagi komunitas dan wilayah yang lebih luas, di mana kebijakan social distancing telah dilonggarkan.
"Ketika kami mendengar tentang wabah ini ... semua orang benar-benar terdiam," ungkap kepala dewan kota setempat, Cody McEwen.
Maka dari itu, "Begitu wabah itu terjadi, kami menutup kota itu lagi," terangnya.
Menanggapi klaster infeksi baru itu, Gubernur Maine Janet Mills telah mengeluarkan peringatan kepada 1,3 juta penduduk negara bagian tersebut pada 17 September.
"COVID-19 tidak terjadi di tempat lain, ini terjadi di wilayah kita," jelas Janet Mills.
Advertisement