Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Satgas Covid-19, Reisa Broto Asmoro menjelaskan alasan adanya perbedaan data kematian yang bersumber dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan rumah sakit online.
Reisa menyatakan, perbedaan terjadi karena data yang disampaikan RS online belum semua terkonfirmasi karena Covid-19 berdasarkan hasil laboratorium.
Advertisement
“Kami telah mengonfirmasikan kepada Kementerian Kesehatan bahwa data kematian yang ada dari RS online belum pasti Covid-19. Sedangkan data kematian yang dikeluarkan Pusdatin Kemenkes atau all record data sudah terkonfirmasi positif Covid-19," kata Reisa dalam konpers daring, Jumat (18/9/2020).
Reisa menyebut, data kasus kematian Covid-19 dari RS online masih perlu pembuktian laboratorium. Karena data dari RS masih ada kasus pasien meninggal, namun hasil swab dari laboratorium belum keluar.
"Oleh karena itu, data yang di rumah sakit masih perlu pembuktian melalui laboratorium, maka bisa disimpulkan data yang ada di rumah sakit online belum semua terkonfirmasi hasil lab,” katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Angka Kesembuhan Naik Jadi 71 Persen
Dalam kesempatan yang sama, Reisa juga menyampaikan angka kesembuhan Covid-19 yang terus meningkat. Ia menyebut, tingkat kesembuhan di Indonesia berkisar di angka 71 persen.
“Angka kesembuhan kita semakin baik. Recovery rate di kisaran 71 persen, yang artinya 7 dari 10 orang yang terpapar Covid-19 telah sehat dan produktif kembali,” tandasnya.
Advertisement