6 Mitos Tentang Sarapan Ini Harus Berhenti Anda Percayai

Ada beberapa mitos tentang sarapan yang harus berhenti Anda percayai

oleh Sulung Lahitani diperbarui 21 Sep 2020, 10:34 WIB
Ilustrasi sarapan olahan dari telur.

Liputan6.com, Jakarta Sarapan adalah hal pertama yang ada di pikiran saat pagi hari tiba. Ada orang yang mengawali hari dengan minum kopi, tapi juga banyak yang melewatkan sarapan karena gaya hidup yang sibuk.

Padahal, sarapan dapat membantu Anda melewati hari dengan baik. Berikut ini enam mitos tentang sarapan yang perlu Anda berhenti percayai.

Melansir dari TimesofIndia, ini dia.

1. Sarapan adalah waktu makan terpenting

Meski ini tak sepenuhnya salah, ini juga tak sepenuhnya benar. Sarapan adalah bagian penting dari makanan kita karena ini adalah makanan pertama yang kita miliki setelah tubuh berpuasa sepanjang malam.

Makan di pagi hari memulai metabolisme. Tapi, makanan yang kita konsumsi di waktu-waktu berikutnya juga penting. Tak masalah Anda makan dua atau tiga kali sehari selama porsinya sehat dan seimbang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Sarapan buat Anda makan lebih sedikit sepanjang hari

Cukupkah sarapan dengan sereal dan susu setiap harinya? Cari tahu di sini! (Sumber Foto: choice.com.au)

Jika Anda sarapan yang sarat serat dan protein, ini mungkin membantu Anda mengontrol keinginan mengemil. Namun, tak ada jaminan bahwa sarapan saja akan menurunkan total asupan kalori Anda di penghujung hari.

Orang yang melewatkan sarapan mungkin lebih lapar saat makan siang karena perut kosong sedari malam, tapi tak berarti orang yang sarapan akan makan lebih sedikit kalori.

Ada begitu banyak alasan seperti haus, bosan, atau stres yang membuat Anda ingin mengunyah bahkan setelah sarapan.

 


3. Sarapan membantu menurunkan berat badan

ilustrasi sarapan membuat berat badan naik/pexels

Mitos ini bertumpu pada asumsi bahwa sarapan akan memungkinkan seseorang mengurangi asupan kalori mereka sepanjang hari. Namun, jika Anda tak makan sarapan yang mengenyangkan dan bergizi, kemungkinan besar Anda akan makan sebanyak orang yang melewatkan sarapan pada siang harinya.

Kualitas makanan Anda sangat penting dalam hal penurunan berat badan. Oleh karena itu, sarapan belum tentu menurunkan berat badan karena Anda harus kekurangan kalori untuk menurunkan berat badan.

 


4. Melewatkan sarapan menyebabkan hilangnya massa otot

Ilustrasi Menu Sarapan Bebas Lemak Credit: pexels.com/Lisa

Jika Anda bertanya-tanya apakah melewatkan sarapan akan menyebabkan hilangnya massa otot, jawabannya adalah tidak.

Meski benar puasa dalam waktu lama dapat menyebabkan massa otot berkurang, namun butuh waktu lebih dari 16 jam berpuasa bagi tubuh untuk mulai memecah massa otot. Kecuali Anda berencana untuk tidak makan malam juga, tak perlu khawatir kehilangan massa otot.

 


5. Melewatkan sarapan pagi membantu menurunkan berat badan

ilustrasi tidak sarapan membuat berat badan naik/pexels

Beberapa orang lebih suka melewatkan sarapan dalam perjuangan mereka menurunkan berat badan. Namun, jika Anda melewatkan sarapan dan menghemat 300 kalori tapi kemudian makan 600 kalori atau lebih saat makan siang dan makan malam, berat badan Anda tak akan turun karena tubuh Anda tak berhasil mengalami defisit kalori.

Selain itu, kebutuhan sarapan setiap orang berbeda. Beberapa orang merasa kenyang di pagi hari hanya dengan buah, sementara yang lain butuh roti panggang dan telur dadar. Preferensi ini penting ketika berbicara tentang konsumsi kalori dan penurunan berat badan.

 


6. Menyiapkan sarapan bergizi butuh banyak usaha

ilustrasi lupa sarapan menyebabkan sistem kerja otak menurun/pexels

Menyiapkan sarapan sehat tak butuh banyak tenaga. Misalnya, membuat salad buah yang lezat dengan kacang-kacangan dan krim hanya perlu beberapa menit.

Sepiring telur orak-arik hanya butuh waktu 10 menit. Pastikan untuk memilih bahan makanan yang tinggi protein, serat, vitamin, mineral, dan lemak baik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya