Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp dilaporkan tengah meningkatkan sistem keamanan untuk pengguna yang mengakses layanannya via situs web. Informasi ini diketahui dari laporan WABetainfo beberapa waktu lalu.
Adapun sistem keamanan yang dimaksud, seperti dilansir Business Insider, Sabtu (19/9/2020), adalah dukungan pemindaian sidik jari saat ingin memulai sesi di WhatsApp Web. Karenanya, WhatsApp disebut sudah menyiapkan tim khusus untuk mengembangkan fitur ini.
"Salah satu caranya dilakukan dengan membuka WhatsApp di smartphone dan memindai sidik jarinya di situ untuk memulai sesi web di PC mereka," tulis laporan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Informasi soal fitur anyar ini jelas membuat layanan WhatsApp lebih aman dan cepat diakses, mengingat diperlukan otentikasi langsung dari pengguna. Hanya memang belum diketahui apakah fitur ini juga mendukung pemindaian wajah.
Perlu diketahui, saat ini WhatsApp menggunakan sistem login berbasis QR Code untuk mengakses versi web. Jadi, pengguna harus memindai QR Code yang ditampilkan di layar komputer dengan smartphone untuk masuk akun miliknya.
Sayang, belum dapat dipastikan kapan fitur ini akan hadir untuk pengguna. Saat ini, fitur ini ditemukan di versi beta terbaru untuk perangkat Android.
Daftar Masalah Keamanan di WhatsApp
Sebelumnya, Facebook akan meluncurkan laman situs web baru. Rencananya situs web ini akan diisi dengan seluruh kerentanan dan masalah keamanan pada WhatsApp yang telah diidentifikasi dan ditambal.
Selanjutnya, Facebook akan menerbitkan catatan tentang WhatsApp di iOS dan di halaman Google Play Store secara teratur. Kendati demikian, catatan ini tidak membahas secara detail tentang bug keamanan yang sudah ditambal.
Sebagian besar hanya dijelaskan sebagai "perbaikan keamanan". Facebook mengaku tak bisa menyampaikan detail bug keamanan karena kebijakan dan praktik dari toko aplikasi Apple dan Google.
Facebook berharap, laman web baru ini bisa efektif menjadi catatan yang berguna untuk memberi informasi terkait perbaikan keamanan di platformnya.
Mengutip laman ZDNet, Jumat (4/9/2020), detail yang akan ditampilan di laman peringatan keamanan WhatsApp ini akan menyertakan deskripsi singkat mengenai bug tersebut dan pengenal Kerentanan Umum dan Eksposur (CVE), jika memungkinkan.
Nomor CVE ditujukan untuk peneliti keamanan yang ingin melacak bug, kemungkinan eksploitasi di dunia nyata, atau untuk perusahaan keamanan yang ingin mengeluarkan peringatan keamanan kepada pelanggan mereka.
Advertisement
Bug Sudah Ditambal
Facebook mengatakan, bug yang terdaftar di halaman ini tak berarti sudah dieksploitasi. Pasalnya, semua bug atau keamanan yang ada di situs adalah bug yang ditambal baru-baru ini.
Laman ini juga menjadi contoh dan peringatan terkait mengapa pengguna perlu memperbarui WhatsApp untuk mencegah serangan di masa mendatang.
Sebagai tambahan, laman baru ini juga akan akan mencantumkan bug yang ditambal di library yang dipakai oleh aplikasi.
Jika bug ini memiliki dampak yang lebih luas di luar aplikasi WhatsApp, Facebook akan memberi tahu pengembang library dan pemilik OS terkait.
"Kami sangat berkomitmen terhadap transparansi dan website ini ditujukan untuk membantu komunitas teknologi luas untuk mendapatkan keuntungan dari progres terbaru kami dalam hal keamanan," kata Facebook.
(Dam/Ysl)