Liputan6.com, Palembang - Rencana deklarasi Koalisi Aksi Penyelamat Indonesia (KAMI) yang akan digelar di Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata mendapat penolakan. Salah satunya dari warga Sumsel yang tergabung dalam komunitas Pemuda dan Mahasiswa di Sumsel.
Mereka menggelar aksi menolak kehadiran KAMI di Sumsel, yang digelar di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang, pada hari Sabtu (19/9/2020) sore.
Baca Juga
Advertisement
Koordinator Aksi Dodi Hari mengatakan, wilayah Sumsel ini terkenal dengan Zero Konflik. Dengan kehadiran KAMI di Sumsel ini, dia menilai akan membuat kegaduhan di Sumsel. Sehingga hal tersebut tidak diinginkannya.
"Berdasarkan hal itu, kami yang tergabung dari unsur pelajar dan mahasiswa, menolak hadirnya KAMI di Sumsel," ucapnya.
Dia mengatakan, kehadiran KAMI di Sumsel akan merubah merusak konstitusi di Indonesia. Mereka juga mengharapkan, tidak ada rekan-rekan mahasiswa dan pelajar yang ikut dalam deklarasi KAMI di Sumsel tersebut.
Dodi berharap kepada warga Sumsel dalam menjalankan aktivitas, tetap menggunakan protokol kesehatan guna menghindari penyebaran Covid-19.
"Pemuda Sumsel tetap satu, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (NKRI)" ucapnya.
Mereka turut berkomitmen, akan menggelar aksi serupa jika para tokoh KAMI akan datang ke Sumsel dan tetap menggelar deklarasi KAMI.
Dalam aksi tersebut, dihadiri perwakilan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang, Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang dan organisasi kepemudaan di Sumsel.