Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari banyak sisa minyak jelantah yang dibuang sehingga bisa mencemari lingkungan, tercetus ide membuat sabun cuci.
Seorang siswa SMP di Surabaya berhasil mendaur ulang minyak jelantah tersebut menjadi produk sabun yang diberi nama Samijel. Ia pun menjual produk itu secara online.
Advertisement
Siswa SMP Negeri 2 Surabaya, Davin Nayaka Manzila berhasil menciptakan produk berguna, dari daur ulang minyak bekas atau yang biasa disebut dengan minyak jelantah.
Proses pembuatannya pun mudah dan tidak butuh biaya mahal. Bagaimana prosesnya?
Ia mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun. Proses pembuatannya cukup mudah, dan tidak butuh biaya banyak. Minyak jelantah sisa penggorengan direndam dalam ampas tebu, untuk menghilangkan kandungan lemak. Setelah direndam selama tiga hari, didapatkan minyak jelantah yang bersih.
Minyak jelantah yang sudah bersih, dicampur cairan kimia NaOH, kemudian diblender bersama dengan kayu manis sebagai pewangi. Setelah mengental, cairan dicetak, dan dibiarkan selama sebulan untuk menghilangkan kandungan NaOH.
Sementara untuk membuat sabun cair, caranya, sabun padat diparut, kemudian dipanaskan hingga mencair. Setelah dingin, cairan berubah menjadi mengental, dan dicampur air serta pewangi kemudian diblender. Sabun cair pun bisa dikemas dan digunakan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sabun untuk Cuci Tangan dan Piring
Daur ulang minyak jelantah karya Davin ini belum bisa untuk sabun mandi, hanya bisa digunakan untuk mencuci tangan, mencuci piring, dan mencuci pakaian.
"Harapan saya, masyarakat makin sadar bahwa minyak jelantah ini sangat berdampak buruk bagi tubuh kita, yang kita konsumsi secara tidak langsung, dan berdampak bagi lingkungan kita," kata Davin, Pelajar Pembuat Sabun dari Minyak Jelantah, seperti dikutip dari Liputan6.
Advertisement