Apa Produk Kecantikan yang Laris Dibeli Konsumen Indonesia Secara Online di Masa Pandemi?

Masa pandemi kian meningkatkan fenomena belanja secara online, termasuk pada produk kecantikan dan kesehatan.

oleh Putu Elmira diperbarui 21 Sep 2020, 12:01 WIB
Ilustrasi makeup (dok. Pixabay.com/kinkate/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Belanja online jadi tren yang kian melesat di tengah masa pandemi corona Covid-19 yang melanda Indonesia. Penerapan berbagai kebijakan guna mencegah penyebaran Covid-19 membuat pembelian secara daring turut meningkat, mulai dari produk kecantikan hingga kesehatan.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com, baru-baru ini, ragam merek produk kecantikan dan kesehatan yang jadi mitra Jet Commerce, yakni Shiseido, Y.O.U, Senka, Bioderma dan Colgate, laris manis hingga 10 kali lipat. Peningkatan tajam ini terjadi pada kampanye belanja daring 9.9 di beragam platform e-commerce, dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Selama kampanye itu, penyedia solusi e-commerce ini mencatat penjualan kedua jenis produk itu secara keseluruhan sebanyak 27.851 pesanan. Jumlah tersebut 922 persen lebih banyak dari tahun lalu yang berjumlah hanya 2.742 pesanan.

Produk kecantikan dan kesehatan yang paling banyak terjual di berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, Akulaku, JD.ID dan Blibli pada periode kampanye belanja daring 9 September adalah Perfect Whip Facial Foam dari Senka, Golden Age Refining Serum milik Y.O.U, dan produk Ultimune Power Infusing Serum Shiseido.

"Sejak awal pandemi, kami melihat adanya potensi pergeseran kebiasaan masyarakat dalam berbelanja kebutuhannya karena terbatasnya mobilitas," Webber Chen selaku CEO Jet Commerce Indonesia.

Webber melanjutkan, melihat potensi ini, timnya memprediksi pergerakan tren di e-commerce dan menyusun strategi yang dapat mendorong performa bisnis mitra mereka. "Agar tidak hanya dapat membantu mereka bertahan, namun juga memperoleh hasil yang memuaskan di masa sulit seperti sekarang ini," tambahnya.

Platform e-commerce kini menjadi lanskap penjualan baru bagi perusahaan yang bermanfaat dalam meningkatkan performa, dan diprediksi dapat kian berperan penting dalam membangun basis konsumen. Hal ini sejalan dengan temuan Statista dalam laporan terbarunya yang menunjukkan bahwa penjualan produk kecantikan dan kesehatan melalui online channel terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alami Peningkatan

Ilustrasi belanja online (dok. Pixabay.com/HutchRock/Putu Elmira)

Pada 2017, 94 persen penjualan produk kesehatan dan kecantikan masih didominasi oleh penjualan secara luring, atau hanya 6 persen penjualan yang dihasilkan dari daring. Namun, seiring dengan meningkatnya penetrasi e-commerce di Indonesia, penjualan produk kesehatan dan kecantikan melalui kanal daring terus meningkat hingga 17 persen pada 2019.

Hingga Mei 2020, penjualan produk kesehatan dan kecantikan secara daring telah mencapai angka 24 persen, dan diprediksi akan menyentuh angka hingga 40 persen pada 2023. Berdasarkan temuan Jet Commerce, diketahui bahwa kategori produk kesehatan dan kecantikan bukanlah industri yang hanya bergantung pada kualitas produknya, tapi juga kompleksitas dari marketing, promosi, kualitas ulasan dan rekomendasi dari mulut ke mulut, serta pengalaman berbelanja konsumen.

Untuk itu dalam hal ini penjualan daring memiliki keunggulan lebih dalam mengakomodir berbagai aspek tersebut. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk diintegrasikan dengan sosial media, sistem, dan inovasi.

Webber menyebut, kanal daring di masa depan akan kian maju dan canggih. Di mana tidak hanya akan berlaku sebagai kanal penjualan, namun juga sebuah platform terintegrasi yang dapat menarik traffic, dan menjadi wadah untuk pemasaran dan promosi bagi brand, serta dapat menyuguhkan pengalaman berbelanja yang lebih baik dan menarik untuk konsumen.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya