Liputan6.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso mengaku sudah menyiapkan nama-nama eksekutor bola mati. Ia menyatakan hal ini bisa menjadi senjata andalan Bajul Ijo dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020 Oktober mendatang.
Namun, Aji tidak mau sesumbar terhadap hal tersebut. Ia lebih fokus untuk melatih skema set piece Persebaya agar dapat melakukannya dengan lebih baik.
Advertisement
Seperti dilansir situs resmi Liga Indonesia, Aji terus menggembleng anak asuhnya dengan memberi menu latihan tendangan bebas ataupun tendangan sudut. Dengan begitu, ia bisa mengetahui sejauh mana perkembangan para pemainnnya.
“Kita terus mengasah kemampuan seluruh pemain, karena itu bagian dari taktik yang akan kita gunakan dalam kompetisi nanti. Hal ini tidak bisa asal latihan sekali dua kali saja tetapi harus berulang-ulang supaya terjadi otomatisasi saat pertandingan,” ujar Aji.
Pelatih Persebaya berusia 50 tahun itu menjelaskan bahwa eksekusi bola mati bisa memecah kebuntuan ketika situasi deadlock. Sehingga, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Simak Video Persebaya Berikut Ini
Eksekutor Bola Mati
Selama beberapa waktu terakhir, ada beberapa nama yang rajin mengambil tendangan bebas ataupun tendangan sudut. Seperti Makan Konate, Mahmoud Eid dan Hambali Tholib.
Mereka bertiga merupakan beebrapa pemain yang menjadi langganan untuk mengeksekusi bola mati. Bahkan, Hambali pernah mencetak gol lewat tendangan bebas pada ajang pra musim Piala Gubernur Jatim 2020 lalu.
Namun, hingga saat ini Aji enggan menyebut siapa-siapa yang kelak menjadi eksekutor bola mati. Ia beralasan hal tersebut merupakan rahasia dan akan dibongkar pada lanjutan kompetisi nanti.
Advertisement
Transisi Bermain
Selain melatih anak asuhnya untuk menjadi eksekutor bola mati yang handal, Aji juga berfokus untuk melatih skuat Bajul Ijo agar lebih baik dalam transisi permainan.
Menurutnya, Irfan Jaya dan kawan-kawan masih memiliki masalah dalam transisi permaian tim baik bertahan maupun menyerang. Oleh karena itu, Aji ingin membereskan kekurangan ini satu per satu sebelum kompetisi benar-benar bergulir lagi.
Penulis
Dzaky Nurcahyo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)