Ini yang Bikin Bupati Lebak Deg-Degan saat Jakarta PSBB

Banyak warga Lebak yang dengan mudah pulang kampung menggunakan commuter line yang hanya sekitar dua jam perjalanan dari Ibu Kota

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Sep 2020, 11:00 WIB
Tes Swab Pertamina Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Pertamina)

Liputan6.com, Lebak - Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengaku deg-degan saat Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Sebab, banyak warganya yang bekerja di Ibu Kota memilih pulang kampung.

Sedangkan DKI Jakarta merupakan zona merah penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia.

"Saya agak deg-degan juga pas Jakarta menerapkan PSBB, karena kan yang biasa kerja di sana pada pulang semua," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, ditemui di Kota Serang, Banten, Sabtu (19/09/2020).

Iti mengkhawatirkan terciptanya kluster keluarga di wilayahnya. Lantaran banyak warga Lebak yang dengan mudah pulang kampung menggunakan commuter line yang hanya sekitar dua jam perjalanan dari Ibu Kota.

Karenanya, Iti mengimbau ke seluruh warga Lebak yang bekerja di Jakarta dan pulang kampung, untuk memakai masker saat berada di rumah. Kemudian melaporkan kedatangannya ke Satgas Covid-19 di setiap desa atau kelurahan. Sehingga kondisinya bisa terus dipantau oleh tim medis.

"Saya khawatair akan ada kluster keluarga. Ada ahli paru juga yang menyarankan di rumah juga memakai masker kan. Karena di Lebak kan banyaknya kasus impor. Di desa juga ada tim gugus tugas desa dan kecamatan. Karena tim gugus tugas kabupaten juga kan terbatas," ujarnya.

Jika ada warga Lebak yang mengalami gejala Corona dan tidak parah atau Orang Tanpa Gejala (OTG), bisa mengisolasi diri secara mandiri di rumah singgah atau tenda BPBD yang sudah disiapkan di setiap desa atau kecamatan.

"Di desa ada rumah isolasi mandiri juga, ada yang pakai tenda juga. Tapi menurut saya lebih baik masyarakat di rumah saja, biar tidak tertular," tegasnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya