Liputan6.com, Jakarta Sejak 14 September lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Langkah ini sebagai menekan kasus terinfeksi COVID-19 semakin tinggi.
PSBB di DKI Jakarta semakin diperketat. Bahkan, uang denda yang terkumpul dari pelanggar protokol kesehatan COVID-19 mencapai Rp 238 juta. Sayangnya, situasi ini berbanding terbalik di daerah.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memperlihatkan keramaian warga di tempat kuliner, Malioboro. Dari kejauhan terlihat para pengunjung berlalu lalang dengan santain tanpa jaga jarak satu sama lan yang ditunjukkan lewat unggahan video Twitter dari akun @Asyiqma.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kepadatan Lalu Lintar Sekitar Malioboro
Meskipun menggunakan masker, tetapi tetap saja masih terlihat kerumunan seseorang yang berjalan menapaki trotoar di Malioboro.
"Bulan kemarin waktu di Yogya, malioboro padet banget. btw, kesana cuma diajak temen cari lunpia rekomen trus balik, ga betah di tempat yg rame bgt," tulis keterangan akun @Asyiqma.
Melihat hal ini warganet dibuat geram dan pesimis kondisi Indonesia kembali pulih. Apabila masyarakat tetap abai dengan menghindari keramaian.
Advertisement
Respon Warganet
Unggahan tersebut mengundang kerprihatinan warganet. Mereka sangat menyayangkan perilaku warga Yogyakarta yang seakan tidak peduli dengan adanya wabah virus corona ini. Banyak dari pengguna jejaring sosial yang menanggapinya dengan rasa kesal.
"Kukira cuma UMR nya aj yg rendah, ternyata kesadaran dan kepeduliannya juga rendah," tulis akun @antipolitisibsk.
"Jogja parah bgt kaya ga ada corona hish," ucap akun @AmayaNP.
"kondisi abai seperti itu tp kasus sedikit, apa orang DIY pada sakti² semua?" balas akun @boncusho.
"Skali ada yg bersin sm batuk, entah brp yang kena," sahut akun @bang_thanos.
"Mantap ank muda, lanjutkan jalanmu menuju surga," kata akun @Nazirproletar.
Penulis
Ignatia Ivani
Universitas Multimedia Nusantara