Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pentingnya tol laut sebagai program yang menghubungkan konektivitas di nusantara khususnya di Indonesia timur.
Menurutnya, program tol laut harus terus dilanjutkan dengan pengembangan dan peningkatan kapasitas, yang tentunya didukung oleh sinergi dan kolaborasi antara seluruh pihak.
Advertisement
"Seiring kebutuhan masyarakat, tol laut harus mengalami peningkatan dan pengembangan. Trayek sudah kita tambah. Tentu tidak mungkin dilaksanakan tanpa koordinasi dan kerjasama dari stakeholder," ujar Menhub Budi Karya dalam Peluncuran Bedah Buku Tol Laut, Konektibitas Visi Poris Maritim Indonesia, Senin (21/9/2020).
Sejak diluncurkan pada 2015 silam, tol laut memiliki fungsi untuk mengurangi disparitas harga bahan pangan di Indonesia Timur.
Ketika tol laut berjalan dengan lancar, maka akan terjadi keseimbangan antara wilayah barat Indonesia dan timur Indonesia. Menhub Budi Karya bilang, di satu sisi, harga barang di wilayah Timur menjadi sama murahnya seperti di wilayah Barat.
"Tapi kita beri kesempatan juga agar ikan, rumput laut, kayu bisa dibawa ke wilayah barat sehingga kita bisa manfaatkan ikan laut yang segar dan turut membangun ekonomi daerah Indonesia timur," katanya.
Untuk itu, sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi, Kementerian Perdagangan hingga TNI Angkatan Laut menjadi penting dalam pelaksanaan program tol laut ini.
"Kami mendapat amanah dari Presiden untuk kerjasama dan berkoordinasi antar stakeholder, untuk melakukan berbagai upaya termasuk operasional pelabuhan membuat langkah yang lebih bisa diimplementaskan untuk mencapai hasil supaya manfaatnya lebih besar khususnya di Indonesia timur," tandas Menhub Budi Karya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Banyak Daerah Ingin Disinggahi Kapal Tol Laut
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan cepat merespon permintaan Pemerintah Daerah terkait kelancaran pengiriman logistik, dengan mengoptimalkan layanan Tol Laut.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Wisnu Handoko, mengatakan bahwa program Tol Laut yang diawasi dan dijalankan oleh Kemenhub merespons cepat permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ingin daerahnya disinggahi oleh kapal-kapal Tol Laut.
Hal ini seperti merespons permintaan dari Bupati Pulau Morotai, Benny Laos yang meminta tambahan rute untuk menjual hasil laut mereka ke Pulau Jawa.
"Beberapa waktu lalu Bupati Pulau Morotai meminta tambahan singgah rute kapal Tol Laut ke daerahnya dan ini langsung kita respons. Dari yang sebelum satu rute menjadi dua rute. Kami berharap tambahan rute ini dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat, sebab kita ketahui kalau Pulau Morotai sangat bagus hasil lautnya," kata Wisnu dalam keterangannya, pada Minggu 21 Juni 2020.
Tidak hanya itu, kata Capt Wisnu, bahwa Tol Laut juga terus memperbaiki layanannya. Diantaranya dengan meng-update platform Logistic Communication System (LCS), dimana hal ini dilakukan untuk mengakomodir Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 53 tahun 2020.
Ia menjelaskan dalam peraturan tersebut ada jenis muatan/barang yang boleh diangkut. Dan untuk mempermudah pengguna jasa maka pada layanan LCS hal tersebut maka pihaknya melengkapi dengan pilihan jenis barang yang ingin diangkut.
“Program Tol laut sejak awal tahun ini juga bekerjasama dengan Satgas Pangan yang melakukan penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang melakukan penimbunan, monopoli dan menjual harga barang secara tidak wajar,” ujarnya.
Advertisement