Liputan6.com, Jakarta - Hoaks yang terkait covid-19 ternyata menjadi masalah tersendiri di seluruh dunia, termasuk Malaysia.
Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia (KKMM) mengungkapkan sudah membuat 370 klarifikasi hoaks covid-19 selama pandemi terjadi.
Advertisement
KKMM bahkan membentuk Tim Reaksi Cepat (PRP) untuk menangkal isu hoaks covid-19 yang beredar di platform media sosial dan aplikasi percakapan.
Beberapa hoaks yang menjadi sorotan di Malaysia seperti aturan saat Movement Control Order (MCO) atau PSSB versi Malaysia, bantuan covid-19 dari Pemerintah dan juga obat-obatan.
"PRP digunakan untuk memonitor berita palsu atau hoaks yang beredar, terutama terkait kebijakan pemerintah selama pandemi covid-19. Kami akan memilah mana yang perlu diklarifikasi dan memberikan berita yang benar," ujar Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Datuk Saifuddin Abdullah seperti dilansir Bernama.
Studi di Malaysia
Sebelumnya, studi soal hoaks covid-19 di Malaysia baru saja diungkap Institute of Strategic and International Studies (ISIS), Kamis (3/9/2020). Ternyata hoaks di negara tetangga itu mayoritas soal kebijakan pemerintah.
ISIS mengambil studinya berdasar lembaga pemeriksa fakta resmi Pemerintah Malaysia di website sebenarnya.my. Tercatat ada 363 klaim palsu terkait virus corona covid-19 dari Januari hingga 15 Juni 2020.
Dan hoaks soal covid-19 ini paling banyak dari kebijakan pemerintah yang diterapkan selama masa pandemi dan juga hoaks soal penyebaran virus tersebut di masyarakat. Kedua hoaks itu mencapai 70 persen dari klaim yang ada.
Beberapa kebijakan pemerintah Malaysia yang sempat menjadi hoaks adalah terkait hukuman pelanggar Enhanced Movement Control Order (EMCO), semacam PSBB di Indonesia, serta hoaks penutupan RS dan perawatan pasien kanker yang ditunda selama pandemi.
Sementara hoaks lain yang menjadi populer di Malaysia adalah terkait penyembuhan covid-19, asal muasal virus tersebut dan juga teori konspirasi.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.