Liputan6.com, Jakarta Bagi yang pernah selintas berpikir ingin tinggal di luar negeri, sekarang mungkin kesempatan terbaik untuk Anda. Di saat perusahaan juga belum memastikan sampai kapan aturan bekerja dari rumah ditetapkan.
Peluang terbuka, karena banyak negara yang saat ini memang menawarkan pelancong untuk tinggal dan berkantor di negaranya, selama pandemi.
Advertisement
Negara tujuan destinasi ini pun ternyata mampu memikat kelompok baru yang dikenal dengan sebutan "Nomaden digital.” Negara-negara tersebut mengimingi pelancong dengan tarif atau biaya hidup yang lebih terjangkau. Di mana para pelancong dapat menikmati kehidupan yang santai.
Jika Anda berminat dan bertanya daftar negara mana saja yang bisa dituju, berikut daftarnya, melansir dari laman CNBC, Selasa (22/9/2020):
1. Pulau Anguilla
Mulai 21 Agustus, pelancong dapat mendaftar untuk tinggal dan bekerja jarak jauh di pulau seluas 35 mil persegi ini. Apalagi, pada wilayah bagian Inggris ini hanya ditemukan 3 kasus Covid-19.
“Kami menargetkan para peminat dengan sebutan pengembara digital, yang mau datang dan bekerja dari jarak jauh di Anguilla, dengan visa tinggal yang bisa diperpanjang,” mengutip siaran pers yang Dewan Pariwisata Anguilla, Kenroy Herbert pada 19 Agustus 2020.
Prioritas untuk memasuki Anguilla diberikan kepada pelamar dari negara ‘berisiko rendah’ dimana mereka yang memiliki tingkat infeksi kurang dari 0,2 persen, serta pelancong yang tinggal lama.
Untuk biaya tinggal, cukup mengeluarkan USD 1.000 untuk individu dan USD 1.500 untuk keluarga beranggotakan empat orang, untuk tinggal selama 3 bulan.
Biaya masuk, untuk masa tinggal yang lebih lama, mencakup dua test Covid-19, izin kerja digital dan biaya lainnya. Anguilla akan meminta ‘deskripsi singkat’ tentang jenis pekerjaan yang akan Anda dilakukan di sana.
2. Barbados
Di negara ini, wisatawan yang mengajukan visa kerja 1 tahun akan dikonfirmasi hanya dalam 5 hari kerja.
Negara ini mengeluarkan Program Visa atau apa yang disebt "Perangko Selamat Datang Barbados untuk 12 bulan," dikeluarkan pada 30 Juni. Pemegang visa ini dapat pergi dan masuk kembali ke pulau selama 1 tahun dari masa pendaftaran.
“Yang kami dapatkan dari Covid-19 hanyalah ketidakpastian, sehingga kami bisa memberi Anda kepastian selama 12 bulan ke depan bahwa bisa datang dan bekerja dari sini,” kata Perdana Menteri Mia Mottley selama wawancara dengan Sky News.
Tercatat, lebih dari 1.350 aplikasi telah diajukan dengan 40 persen berasal dari penduduk AS. Tersedia wifi gratis di seluruh pulau, termasuk restoran, kafe, perpustakaan umum dan taman umum.
Pemegang visa dapat menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta atau membayar sedikit uang untuk sekolah negeri milik negara.
Saksikan video di bawah ini:
Negara selanjutnya
3. Bermuda
Negara ini cocok bagi Anda yang selalu bekerja di kantor atau rumah yang sempit. Di sini, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan pantai dengan pasir berwarna pink, air terjun dan jalur pejalan kaki sepanjang 18 mil.
Bagi Anda yang berminat mendaftar hanya cukup mengeluarkan biaya USD 263 per orang. Dengan syarat lain, harus dipekerjakan oleh perusahaan di luar Bermuda. Atau terdaftar sebagai mahasiswa di program tingkat universitas atau menunjukkan ‘saran substansial’ atau pendapatan tahunan berkelanjutan.
“Para pengunjung dapat tinggal di Bermuda dan akan mempromosikan kegiatan ekonomi bagi negara kami tanpa menggusur warga Bermuda dalam urusan pekerjaan,” kata Menteri Tenaga Kerja Jason Hayward saat berpidato di parlemen.
Anggota keluarga dan hewan peliharaan (dengan izin impor yang sah) dipersilakan, anak-anak dapat sekolah di negeri atau swasta di Bermuda. Situs web aplikasi yang dimiliki mencakup informasi pemesanan untuk villa tepi pantai, mobil listrik, dan ruang kerja bersama.
4. Georgia
Para pekerja atau pelancong dari 95 negara termasuk Amerika Serikat, dapat melamar untuk tinggal dan bekerja di negara ini.
Diumumkan pada pertengahan Juli lalu, sekitar 2.700 aplikasi telah didaftarkan hingga 5 Agustus. Memungkinkan pekerja untuk tinggal di Georgia setidaknya selama 360 hari tanpa visa.
Namun di sini mensyaratkan jika wisatawan harus memiliki gaji bulanan minimum USD 2.000 dan setuju untuk menjalani karantina 12 hari di hotel dengan biaya sendiri saat masuk.
5. Estonia
Meluncurkan Program bernama Digital Nomad Visa 12 bulan pada tahun lalu. Program yang merespon keberadaan pandemi, meski sebenarnya program tersebut telah dijalankan selama bertahun-tahun.
Dikenal sebagai salah satu masyarakat digital paling maju di dunia, negara Baltik julukan Estonia ini, belum menjadikan proses pembuatan visa ramah teknologi seperti negara lainnya.
Aplikasi harus diserahkan melalui perjanjian di kedutaan atau konsulat Estonia dan membutuhkan waktu 30 hari untuk ditinjau. Pelamar juga harus menunjukkan penghasilan bulanan lebih dari USD 4.152 selama enam bulan sebelumnya.
Reporter: Tasya Stevany
Advertisement