Staf Khusus Presiden Sebut Seni Jadi Kuncinya Lalui Titik Terendah dalam Hidup

Staf Khusus Presiden Jokowi dari golongan milenial, Ayu Kartika Dewi, menyebut seni memberikan banyak manfaat bagi hidupnya. Apa saja?

oleh Henry diperbarui 22 Sep 2020, 12:01 WIB
Ayu Kartika Dewi, salah seorang staf khusus Presiden Jokowi dari golongan milenial. (dok.Instagram @ayukartikadewi/https://www.instagram.com/p/B7uQ9-ghcci/Henry)

Liputan6.com, Jakarta -  Jangan anggap remeh seni atau kesenian. Seni bisa membantu seseorang untuk meningkatkan rasa percaya diri dan menstimulus otak menjadi lebih kreatif. Hal itu sudah dibuktikan oleh Staf Khusus Presiden Jokowi dari golongan milenial, Ayu Kartika Dewi.

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga dan Pascasarjana Duke University ini, mengatakan seni adalah ajang yang positif dalam membuat seseorang menjadi lebih percaya diri. Ia pun mengalaminya sendiri saat melalui proses pendidikan pascasarjana di Amerika Serikat.

"Saya pernah melalui masa titik terendah dalam hidup saat dua tahun kehidupan saya di Amerika. Saya struggling secara akademis, dan juga pergaulan," ungkap Ayu dalam webinar 'Philanthropy Learning Forum: Seni, Si Pembuka Jalan', Senin, 21 September 2020.

Di tengah menurunnya kepercayaan diri akibat masalah dengan pergaulan dan kehidupan akademisi di Amerika yang sangat sulit, Ayu menantang dirinya sendiri untuk bergabung dalam grup komedi di kampusnya. Menurut Ayu, jika dia berhasil survive dalam grup komedi dan berkesenian, maka kepercayaan dirinya akan meningkat sehingga dia pun mampu menyelesaikan setumpuk tugas akademik yang menuntutnya untuk kuat dalam berdaya pikir dan membuat persentasi di depan kelas.

"Saya coba belajar dan memang improvisasi yang saya dapatkan melalui komedi itu membantu saya survive, rasa percaya diri saya pun meningkat," ucapya.

Managing Director Indika Foundation ini mengakui, komedi sebagai sarana berkesenian membantu dirinya untuk melatih otak, khususnya untuk merespons sejumlah improvisasi konten lawak yang dilemparkan lawan main secara spontan di atas panggung. Berangkat dari kesadaran itu, Ayu pun mencoba mengarahkan Indika Foundation sebagai yayasan yang fokus pada kampanye nilai pluralisme untuk mengambil jalur seni dalam mengajarkan pentingnya toleransi dan keberagaman di Indonesia.

Pendapat Ayu Kartika Dewi juga didukung Muhammad Chatib Basri. Mantan Menteri Keuangan ini bahkan mendukung kebijakan insentif pengurangan pajak yang kerap disebut super deduction tax karea berpotensi memajukan banyak sektor di Indonesia, termasuk seni.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hidup Terasa Lebih Damai

Ekonom dan Mantan Menteri Keuangan RI, Muhammad Chatib Basri. (dok.Instagram @chatibbasri/https://www.instagram.com/p/Bt-1fR5A-aV/Henry)

Namun, kata Chatib, peraturan terkait super deduction tax yang memberi insentif pengurangan pajak hingga 300 persen tersebut baru mencakup sebagian kecil seni, antara lain seni lukis dan patung, animasi, batik, keramik, dan tata busana. Padahal, seni bermanfaat banyak bagi semua orang, tak hanya seniman.

Sementara itu, Co-chair Badan Pengarah Filantropi Indonesia Erna Witoelar menganggap ini momentum yang tepat. 

"Pandemi menumbuhkan kreativitas teman-teman seni untuk menghibur masyarakat yang terkurung. Itu sangat mulia, apalagi dengan dana terbatas. Teman-teman filantropi dan pengusaha Indonesia yang belum mendukung seni," tutur Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah RI masa 1999--2001 itu.

Di masa pandemi, Ayu Kartika Dewi menambahkan, peran seni dianggap sangat penting dan krusial, namun kurang disadari banyak orang. "Seni membuat kita lebih santai dan tenang menghadapi persoalan dan perbedaan karena di dunia ini termasuk sifat orang tidak ada yang hitam putih. Seni juga tak pernah menghakimi. Kita mau banyak orang lebih toleran agar hidup terasa lebih damai," harapnya.

Wayang Potehi menjadi salah satu warusan seni budaya Tionghoa - Jawa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya