Jokowi Ingin Patimban Jadi Komplementer dan Bukan Kompetitor Pelabuhan Lain

Presiden Jokowi meminta kepada semua pihak untuk mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban di kabupaten Subang Jawa Barat.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Sep 2020, 09:48 WIB
Pelabuhan Patimban: Dok Kemenhub

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada semua pihak untuk mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Patimban di kabupaten Subang Jawa Barat. Diharapkan pelabuhan ini bisa menjadi komplementer dengan 28 pelabuhan lainnya.

“Dalam rapat terbatas pada hari ini ini kita akan percepat pelabuhan Patimban di kabupaten Subang Jawa Barat, dan kita harapkan pelabuhan Patimban ini memiliki peran yang penting dan strategis dalam pertumbuhan dan dikembangkan saling mengisi dengan Tanjung Priok, komplementer bukan kompetitor,” kata Jokowi dalam pembukaan Ratas Percepatan Proyek Strategis Nasional Patimban, di Istana Bogor, Selasa, (22/9/2020).

Selain itu ia juga berharap jika pelabuhan Patimban ini selesai terbangun, di segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi yakni pelabuhan Patimban, kemudian airport Kertajati, dan kawasan di Bekasi, Karawang dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan Industri saling terkoneksi saling mendukung satu dengan yang lain.

Sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor dan lebih khusus lagi di bidang otomotif. Oleh karena itu, dirinya sudah beberapa kali menyampaikan saat peninjauan di lapangan agar dilakukan percepatan penyelesaian pembangunan pelabuhan Patimban ini.

“Yang kedua saya juga ingin mengingatkan agar betul-betul diperhatikan dampak sosial ekonomi pelabuhan Patimban ini bagi nelayan. Jadi tolong dilihat betul kalau memerlukan dukungan sarana dan prasarana untuk kapal, misalnya bagi para nelayan yang terdampak, KKP bisa memberikan bantuannya kepada para nelayan,” jelasnya.

Ia menegaskan kembali strategi besar arah pengembangan pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia termasuk Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Tanjung Priok dan juga 28 utama pelabuhan lainnya betul-betul terkonsolidasi.

Dengan demikian agar arah ke depan pengembangannya itu menjadi konkret dan jelas mempunyai segmen yang saling komplementer, saling mengisi.

"Sehingga diharapkan langkah konsolidasi ini akan mempercepat pertumbuhan sentral-sentral ekonomi regional dan juga memberikan kecepatan pelayanan di bidang logistik membuat produk-produk ekspor kita semakin efisien dan semakin kompetitif," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Progres Pembangunan Terminal Pelabuhan Patimban Capai 77 Persen

Sumber Foto: Merdeka.com/arie basuki

Sebelumnya, pemerintah terus menggenjot penyelesaian proyek Pelabuhan Patimban. Hingga saat ini, progres pembangunan terminal pelabuhan tersebut telah mencapai 77 persen.

Pembangunan proyek ini pun ditinjau langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Minggu 9 Agustus 2020.

PT PP (Persero) Tbk ditunjuk untuk mengerjakan 3 paket dari pembangunan dan pengembangan proyek pelabuhan tersebut. Paket 1 yaitu Konstruksi Terminal dimana Peraseroan membentuk Konsorsium bersama Penta-Rinkai-TOA-WIKA dengan total nilai kontrak sebesar Rp 6 triliun.

Paket 3, yaitu Jembatan Penghubungan dimana Perseroan Joint Operation bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (“WIKA”) dengan total nilai kontrak sebesar Rp 524 miilar.

Dan paket 4, Access Road dimana Perseroan membentuk Joint Venture bersama Shimizu–BCK dengan total nilai kontrak sebesar Rp. 1,12 triliun.

“Perseroan bersama perusahaan konstruksi lainnya optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan Pelabuhan Patimban sesuai dengan target yang telah ditetapkan," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/8/2020). 

Proyek pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat ini diharapkan oleh Pemerintah Indonesia dapat menjadi sebuah pelabuhan besar nantinya.

Proyek pembangunan Terminal yang mulai dikerjakan bulan Oktober 2018 oleh Konsorsium Penta-Rinkai-TOA-PP-WIKA diharapkan dapat dilakukan soft opening pada bulan November tahun ini.

Saat ini progress pembangunan proyek Terminal Patimban telah mencapai 77,38 persen dimana Dermaga Peti Kemas seluas 420 meter x 34 meter tersebut memiliki kapasitas 250.000 TEUs dengan area reklmasi seluas 60 hektare.

Per 3 Agustus 2020, progress pembangunan konstruksi Terminal dan Peti Kemas telah mencapai 77,38 persen dan progress pembangunan Jalan Akses yang telah mencapai 93,56 persen. Sehingga Pemerintah dapat segera melakukan Soft Opening atas beroperasinya sebagian dari aktivitas di Pelabuhan Patimban,” ujar Novel.


Pengerjaan Paket

Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh konsorsium tersebut mencakup antara lain Car Berth, Container Bert, Car Terminal, Temporary Admi Area & Temporary Car Terminal, Truck Waiting Area, Container Terminal, Roack Work – North Bund, Utiliy Building Work, Temporary Admi Building Work, dan akses area.

Selain pekerjaan proyek pembangunan Terminal di Paket 1, Perseroan bersama WIKA membangun Jembatan Pengubung sepanjang 1 kilometer dengan target penyelesaian pekerjaaan di bulan Desember 2021.

Pekerjaan pembangunan Jembatan Penghubung tersebut masuk dituangkan kedalam pekerjaan Paket 3 yang mulai dikerjakan sejak April 2020. Pembangunan Jembatan Penghubung tersebut akan menjadi akses utama penghubung badan pelabuhan dengan jalan akses dan back up area.

Selain mengerjakan Paket 1 & 3, Perseroan yang terbentuk dalam JV dengan dengan Shimizu-BCK juga ditunjuk oleh Pemerintah untuk mengerjakan Paket 4, yaitu Jalan Akses.

Proyek pembangunan Jalan Akses yang telah dikerjakan sejak bulan Oktober 2018 tersebut memiliki Panjang 8,2 kilometer. Saat ini, progress pembangunan Jalan Akses tersebut telah mencapai 93,56 persen dan ditargetkan dapat diselesaikan pada bulan Desember tahun ini. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya