Tampilkan Orang Telanjang di Depan Anak-Anak, Acara TV Denmark Ini Jadi Sorotan

Program yang menayangkan orang telanjang ini digandang-gadang bertujuan untuk melawan media sosial yang membombardir anak muda dengan gambar tubuh yang sempurna.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2020, 09:01 WIB
Ilustrasi Anak-Anak (Dok.Pixabay)

Liputan6.com, Copenhagen - Sebuah program televisi untuk anak-anak di Denmark menampilkan adegan berupa beberapa orang dewasa yang dikumpulkan, kemudian mereka berdiri tanpa menggunakan busana di depan penonton anak-anak dalam rangka melawan body shaming.

Dilansir dari New York Times, Jumat (18/9/2020), adegan tersebut merupakan episode terbaru dari program anak-anak Denmark, Ultra Strips Down. Episode hari itu membahas mengenai kulit dan rambut. 

Produser acara televisi Denmark tersebut mengatakan bahwa program ini dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk melawan rasa malu dan body shaming pada tubuh serta mendorong kepercayaan diri pada tubuh. Penonton anak-anak dalam acara tersebut yang awalnya enggan, kemudian mulai antusias dan mengajukan pertanyaan.

"Pada usia berapa Anda menumbuhkan rambut di bagian bawah tubuh?", "Apakah Anda mempertimbangkan untuk menghapus tato?", "Apakah kamu senang dengan bagian pribadimu?," imbuh penonton anak-anak dalam acara tersebut.

Salah satu orang dewasa bernama Martin menjawab bahwa dia pernah memiliki "pikiran negatif atau body shaming" tentang tubuhnya. Namun kekhawatiran itu telah menghilang di dalam dirinya. "Tapi hubungan dengan diri saya sendiri telah berubah seiring waktu," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Program Ultra Strips Down Bertujuan Lawan Bombardir Media Sosial Soal Anak Muda dengan Gambar Tubuh Sempurna

Ilustrasi Body Shaming Credit: pexels.com/pixabay

Program populer ini sekarang telah memasuki musim kedua dan mungkin mengejutkan bagi orang di luar Denmark. Namun, baru-baru ini, seorang anggota terkemuka Partai Rakyat Denmark sayap kanan, Peter Skaarup, menyorotinya dan mengatakan dia menemukan "Ultra Strips Down" sebagai sesuatu yang "merampas anak-anak kita."

"Terlalu dini bagi anak-anak untuk melihat bagian intim pria dan wanita dewasa. Pada usia tersebut mereka akan memiliki banyak pikiran negatif di kepala mereka," katanya kepada B.T., sebuah tabloid Denmark. 

“Informasi ini harus disampaikan oleh orang tua atau sekolah sehingga tidak disampaikan dengan cara yang vulgar. Selain itu, mereka harus mempelajarinya pada waktu yang tepat,” tambahnya.

Produser acara ini mengatakan bahwa tujuannya  mengembangkan konsep acara ini untuk melawan standar terhadap anak-anak muda dengan gambar tubuh yang sempurna - tidak realistis pada media sosial. 

"Mungkin beberapa orang seperti akan mengatakan 'Ya Tuhan, mereka menggabungkan ketelanjangan dan anak-anak," ucap Schow, pembawa acara Ultra Strips Down.

“Tapi ini tidak ada hubungannya dengan seks, ini tentang melihat tubuh secara alami, seperti yang dilakukan anak-anak," imbuhnya.


Pola Asuh di Denmark yang Berbeda

Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/Julia

Banyak orang Denmark percaya bahwa anak-anak tidak boleh dilindungi dari kenyataan hidup, dan membiarkan mereka bermain tanpa pengawasan yang ketat bahkan jika terkadang mereka melukai dirinya sendiri.

"Kami menyadari pentingnya memar bagi anak-anak. Pola pengasuhan di Denmark cenderung lebih membiarkan anak-anak mereka mengekspos diri," kata Sofie Münster, pakar yang diakui secara nasional dalam Nordic Parenting.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya