75 Tahun PBB, Menlu Retno Harap Kepemimpinan Global Dapat Terus Diperkuat

Menlu Retno Marsudi yang hadir dalam SMU PBB ke-75 secara virtual mengharapkan adanya kepemimpinan global.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Sep 2020, 12:32 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75 secara virtual. (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi, telah berpartisipasi secara virtual di salah satu Pertemuan Tingkat Tinggi untuk memperingati 75 tahun berdirinya PBB.

Pertemuan ini merupakan salah satu rangkaian dari Sidang Majelis Umum PBB ke-75.

Berbeda dengan peringatan pendirian PBB sebelumnya, perayaan tahun ini dilakukan secara sederhana karena dunia masih dilanda pandemi.

Bertemakan “The Future We Want, the United Nations We Need: Reaffirming Our Collective Commitment to Multilateralism”, peringatan ini ditujukan untuk memetakan jalan menuju masa depan dunia yang lebih baik serta efektivitas penanganan berbagai tantangan global. 

Menlu Retno menegaskan bahwa “ekspektasi dunia terhadap PBB semakin meningkat, untuk dapat perkuat kepemimpinan global dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas”. 

Belakangan, tantangan kerja sama multilateral semakin besar dengan meningkatnya rivalitas dan kebijakan unilateralisme sejumlah negara. Menlu Retno mengingatkan bahwa hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena negara lemah akan semakin terpinggirkan.

Without multilateralism, the mighty takes all”, demikian tegas Menlu Retno seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Selasa (22/9/2020).


Harapan Terhadap PBB

Menlu Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75 secara virtual. (Dok: Kemlu RI)

Menlu Retno pun kemudian menawarkan dua hal penting.

Pertama, “PBB harus memberikan dampak nyata dan tidak terjebak pada retorika”. Dalam jangka pendek, hal ini dapat tercermin dalam upaya menjamin dan memfasilitasi akses kebutuhan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau bagi semua.

Dalam jangka panjang, PBB harus berupaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi global dan penguatan sistem kesehatan global.

Kedua, “PBB harus tetap relevan dan dapat mengantisipasi tantangan mendatang”. Untuk itu, PBB harus terus memperbaiki diri agar tetap efisien, adaptif dan memiliki kemampuan deteksi dini.

Pertemuan Tingkat Tinggi tersebut juga telah mengesahkan Deklarasi “Peringatan 75 Tahun PBB” yang berisi komitmen langkah konkret global untuk menciptakan perdamaian dan kerjasama internasional di berbagai bidang.

Besok, Rabu 23 September 2020, sekitar pukul 07.00 WIB, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato secara virtual pada General Debate SMU PBB ke-75.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya