Studi: Suami yang Gemuk Lebih Sayang Anak Istri dan Penuh Komitmen

Menurut peneliti dari University of Southern Mississippi, pria yang bertambah berat badan usai menikah dan memiliki anak dianggap oleh wanita sebagai ayah yang baik.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Sep 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi cuti melahirkan ayah. (dok.Foto PublicDomainPictures dari Pixabay/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Para istri pasti banyak yang mendapati berat badan suami bertambah sejak menikah dan menjadi orangtua. Tetapi sebelum Anda menggelengkan kepala pada kenyataan ini. Ternyata ada beberapa kabar baik dari kondisi tersebut.

Menurut peneliti dari University of Southern Mississippi, pria dengan "dad bods" atau perut buncit atau berat badan bertambah usai menikah dan memiliki anak dianggap oleh wanita sebagai suami yang baik, demikian dikutip dari laman AsiaOne, Selasa (22/9/2020).

Istilah "dad bod" adalah bentuk tubuh yang diperuntukkan bagi laki-laki, terutama bapak yang relatif langsing tetapi tidak kurus atau kencang. Mereka mungkin tampak memiliki lemak tubuh yang terlihat, terutama di sekitar perut mereka.

Lebih dari 800 partisipan wanita diperlihatkan foto tubuh pria dalam studi baru, mulai dari kurus hingga sedikit kelebihan berat badan.

Mereka juga harus memberi peringkat pada laki-laki dalam gambar tentang bagaimana mereka akan menghadapi 36 perilaku pengasuhan positif dan negatif yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria dengan "dad bod" yang khas menempati urutan teratas dalam hal tetap berkomitmen dalam hubungan dan kemampuan mereka untuk membesarkan anak.

Skor "Dad bods" tinggi dengan perilaku positif termasuk:meluluhkan hati anak dan istri, mencoba mengajari anaknya hal-hal baru, membantu anak mereka mengerjakan PR hingga merasa terdorong untuk menghukum siapa pun yang mencoba melukai seorang anak.

Di sisi lain, pria dengan fisik kencang dan berotot (lemak tubuh rendah dan massa otot tinggi) menunjukkan tingkat dominasi yang lebih tinggi dan mendapatkan nilai terendah dari wanita, meskipun mereka secara umum terlihat lebih menarik.

Ciri-ciri negatif yang diberikan oleh pria-pria tubuh berotor meliputi: menganggap anak-anak itu menjengkelkan, menangani anak mereka dengan kasar.

Menurut peneliti dari University of Southern Mississippi, ayah yang memiliki sedikit beban dianggap kurang 'dominan', sehingga membuat mereka tampak lebih hangat dan lebih berkomitmen.

Suami dengan masa otot kecil dan lemak tinggi dianggap lebih menunjukkan kemampuan mengasuh anak yang positif, tulis para peneliti dalam jurnal Evolutionary Psychological Science.

 

Simak video pilihan berikut:


Berlebihan Berat Badan Juga Tak Bagus

(Sumber Pixabay)

Menariknya, penelitian juga mengungkapkan bahwa pria dan wanita berubah secara fisiologis mengikuti pendalaman komitmen mereka terhadap hubungan romantis dan keluarga.

Pria dengan testosteron tinggi umumnya dikatakan memiliki lebih sedikit lemak tubuh. Namun ketika mereka menjadi pasangan dan orangtua yang berkomitmen, testosteron mereka biasanya menurun.

Namun, penelitian tersebut tidak memasukkan pria yang sangat tidak sehat atau kelebihan berat badan yang mungkin juga dinilai negatif.

Intinya, "dad bod" adalah tentang menjadi cukup bugar tetapi tidak sejauh menjadi bugar secara obsesif.

"Sering kali orang termotivasi agar bugar untuk menarik pasangan, sehingga pria dan wanita yang lebih berat mungkin kurang memperhatikan daya tarik pribadi dan menarik pasangan baru, dan minat yang lebih besar dalam investasi orangtua dengan pasangan saat ini," kata Donald Sacco, penulis utama studi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya